Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Israel Bangun 122 Rumah di Palestina

Kompas.com - 18/01/2011, 10:59 WIB

JERUSALEM, KOMPAS.com - Dewan kota Jerusalem, Senin (17/1/2011), menyetujui pembangunan 122 rumah lagi bagi pemukim Yahudi di Jerusalem Timur. Tindakan itu mungkin akan menimbulkan kecaman baru dari masyarakat internasional.

Elisha Peleg, pemimpin kelompok Likud yang konservatif di dewan kota, mengatakan kepada AFP, rencana dan komite pembangunannya telah disetujui untuk membangun 90 unit perumahan di Talpiot Timur dan 32 unit di Pisgat Zeev. "Itu bukan transaski besar," katanya. "Itu pembangunnan rutin, kami selalu membangun di lingkungan Jerusalem. Siapa yang tahu di mana batas (pembagiannya)?. Itu bukan Berlin tempat mereka punya tembok."

Minggu, pemerintah kota itu mengatakan pihaknya telah merencanakan untuk menambahkan 1.400 rumah baru di lingkungan permukiman Gilo di Jerusalem Timur yang dicaplok, salah satu distrik permukiman Yahudi pertama dan terbesar di Jerusalem, yang Israel bangun di tanah Palestina yang mereka rebut dalam Perang Enam Hari tahun 1967 itu.

Pengumuman itu telah memancing kritik dari masyarakat internasional, dari para politisi sayap kiri dan aktivis Israel, dan kecaman dari Palestina. "Kami mengecam keras eskalasi dan keputusan berlanjut Israel di wilayah permukiman itu dan fakta baru gangguan di wilayah tersebut," kata kepala juru runding Palestina Saeb Erakat kepada AFP.

Di kantor PBB di New York, para duta besar Arab mengadakan pembicaraan, Senin, mengenai kapan akan mengajukan ke hadapan Dewan Keamanan resolusi yang mengutuk permukiman Israel di wilayah Palestina yang diduduki. Palestina ingin resolusi itu disahkan untuk mengadakan tekanan terhadap PM Israel Benjamin Netanyahu perihal permukiman tersebut. Tapi penentangan AS terhadap resolusi itu sangat dikhawatirkan dalam proses perjalanan bagi pengesahannya.

Dewan Keamanan akan mengadakan pertemuan mengenai Timur Tengah dan konflik Israel-Palestina, Rabu besok. Rancangan resolusi itu dapat diajukan pada waktu itu, tapi beberapa negara Arab ingin menunggu beberapa hari tambahan dengan harapan dapat membujuk AS untuk mendukung langkah tersebut.

Pembicaraan perdamaian antara Israel dan Palestina yang diperantarai AS telah menghadapi jalan buntu karena masalah permukiman Yahudi di Tepi Barat dan Jerusalem Timur yang diduduki Israel. Palestina meninggalkan pembicaraan damai langsung tiga pekan setelah pembicaraan itu dimulai pada September lalu, ketika Israel menolak memperpanjang pembekuan sepihak 10 bulan dalam pembangunan permukiman di Tepi Barat.

Mereka menolak berunding dengan Israel sementara negara itu terus membangun di tanah yang Palestina inginkan untuk negara mereka pada masa depan. Pada Maret 2010, kementerian dalam negeri Israel mengumumkan rencana untuk membangun 1.600 rumah bagi pemukim Yahudi di Ramat Shlomo, lingkungan Yahudi Ortodoks di Jerusalem Timur. Pengumuman itu, yang terjadi ketika Wakil Presiden AS Joe Biden mengunjungi Israel, telah memicu penentangan keras Amerika dan membuat hubungan dengan Washington selama beberapa bulan jadi dingin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com