Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BP dan Rusia Olah Minyak Arktika

Kompas.com - 15/01/2011, 20:33 WIB

KOMPAS.com — Perusahaan energi BP menyepakati kerja sama dengan perusahaan Rusia, Rosneft, melakukan eksplorasi minyak dan gas di kawasan landas Arktika yang dikuasai Rusia. Kawasan Arktika adalah salah satu bagian dunia yang belum banyak diekplorasi. Kawasan itu diduga mempunyai potensi minyak dan gas dalam skala besar.

Kedua perusahaan menyebut kerja sama ini sebagai aliansi global strategis. Terkait dengan hal itu, Rosneft akan mendapat 5 persen saham BP, sedangkan BP akan mendapat 9,5 persen saham Rosneft. Ini merupakan perjanjian pertama yang ditandatangani BP sejak perusahaan itu mengalami kerugian miliaran dollar AS akibat ledakan anjungan Deepwater Horizon di Teluk Meksiko.  

Ada anggapan yang mengatakan, sebagaimana warta AP dan AFP pada Sabtu (15/1/2011), perjanjian ini kontroversial karena Rusia dipandang sebagai negara yang kurang transparan dan tidak stabil sebagai tempat berbisnis.

Sementara itu, organisasi lingkungan Greenpeace menuduh BP melakukan eksplorasi di kawasan Arktika melewati pintu belakang. Greenpeace juga menyebut perusahaan itu belum belajar dari bencana lingkungan yang menimpa Teluk Meksiko tahun lalu.

Unik

"Perjanjian unik ini menggarisbawahi hubungan jangka panjang, strategis, dan mendalam antara kami dan negara produsen hidrokarbon terbesar di dunia," kata Direktur Eksekutif BP Bob Dudley.

Dudley adalah mantan direktur eksekutif perusahaan patungan BP dengan Rusia, TNK-BP, yang pada 2008 dipaksa meninggalkan negara itu karena cekcok dengan para pemegang saham. Dia mengatakan, perjanjian bersejarah ini akan meningkatkan nilai tambah dan memenuhi kebutuhan energi dunia.

Kedua perusahaan akan melakukan eksplorasi di tiga zona yang disebut EPNZ 1, 2, dan 3 di landas benua Arktika yang dikuasai Rusia. Daerah ekplorasi ini terletak di Laut Kara Selatan seluas 125.000 kilometer persegi.

"Proyek ini unik dari segi kompleksitas maupun skalanya bagi Rusia dan industri minyak dan gas dunia. Kami melihatnya sebagai langkah berikutnya dalam mengembangkan hubungan kami dengan BP," kata Presiden Rosneft Eduard Khudainatov.

BP dan Rosneft juga sepakat untuk membentuk pusat teknologi Arktika di Rusia, yang akan mengembangkan teknologi ekstraksi hidrokarbon di landas Arktika.

Menteri Energi Inggris Chris Huhne menyebut perjanjian ini sebagai perkembangan bersejarah. Akan tetapi, seorang anggota Kongres Amerika meminta agar perjanjian ini ditinjau para regulator. Permintaan ini disampaikan Edward Markey, anggota Kongres dari Partai Demokrat yang duduk di Komisi Sumber Daya Alam.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com