Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ayo ke Museum!

Kompas.com - 13/01/2011, 16:43 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Jumlah pengunjung museum di tahun 2010 adalah 7,5 juta orang. Direktur Jenderal Sejarah dan Purbakala Kementerian Budaya dan Pariwisata, Aurora Frida Tambunan mengatakan hal tersebut dalam acara Sosialisasi Rentra Kemenbudpar 2010-2014 di Gedung Sapta Pesona Jakarta, Selasa (11/1/2011).

Ia menjelaskan bahwa jumlah museum seluruh Indonesia ada 275 museum. Sementara itu Direktorat Peninggalan Bawah Air telah mengindentifikasikan 27 situs lokasi kapal tenggalam dan juga mencatat lebih dari 2000 keramik milik negara. Aurora juga mengatakan untuk program di 2011 pihaknya akan melakukan pengenalan gerakan nasional cinta museum dan juga gerakan nasional cinta sejarah Indonesia secara interaktif.

"Banyak yang menganggap sejarah itu tidak penting, yang penting hafalan. Kita ingin sekali supaya sejarah dicintai," katanya. Sementara itu, prioritas pembangunan nasional melingkupi penetapan lembaga pengelola terpadu kawasan warisan budaya dunia Candi Borobudur, kajian pengelolaan dan persiapan KSN kawasan Candi Prambanan dan situs manusia purba Sangiran, serta revitalisasi 31 museum dan 5 museum UPT.

Selain itu, Aurora juga memaparkan program lainnya yaitu pendataan cagar budaya yang dimiliki oleh masyarakat umum. Mulanya pihaknya ingin mendata secara terperinci cagar budaya yang ada sampai di tingkat instansi-intansi. Ia berharap ke depannya, masyarakat ikut serta mendaftarkan cagar budaya masing-masing.

"Ke depan, kami ingin meminta masyarakat untuk mencatat cagar budayanya masing-masing. Misalnya kain kuno yang sudah punya bertahun-tahun dari nenek moyang," jelasnya. Nantinya, pihak Kemenbudpar akan memiliki data cagar budaya baik yang dimiliki oleh pemerintah maupun masyarakat.

Karena itu di tahun 2011, pihaknya akan melakukan sosialisasi dan uji coba pendaftaran cagar budaya secara on-line. Ia juga menambahkan jika kecintaan pada sejarah dan cagar budaya dapat terwujud, maka akan memudahkan pengembangan wisata sejarah dan wisata budaya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com