Sidang pertama Loughner digelar di bawah pengawalan ketat di pengadilan federal di Phoenix, ibu kota Negara Bagian Arizona, AS, dua hari setelah insiden penembakan di kota Tucson, yang terjadi Sabtu pekan lalu.
Loughner terancam hukuman mati karena telah membunuh seorang hakim federal dan juga menembak Giffords, anggota Kongres AS dari Partai Demokrat. Loughner tidak berbicara banyak pada persidangan pertama yang hanya berlangsung kurang dari 15 menit itu.
Hingga saat ini, motif sesungguhnya pemuda berusia 22 tahun itu menembak Giffords dan sedikitnya 19 orang lainnya dalam acara politik di Tucson itu belum diketahui. Enam orang tewas dan Giffords masih berada dalam keadaan kritis setelah menjalani operasi di kepala.
Kendati demikian, insiden penembakan itu terus menjadi perdebatan hangat, tidak hanya di AS, tetapi juga di berbagai negara. ”(Peristiwa) itu menjadi semacam alarm yang menyadarkan kita untuk memahami apa yang sedang terjadi dalam sebuah masyarakat di mana kekerasan makin menggeser peran politik,” tutur penulis asal Kolombia, Maria Jimena Duzan.
Harian Le Monde di Paris, Perancis, menulis, penembakan Giffords menunjukkan sebuah gejala tanda bahaya yang bibit-bibitnya sudah dirasakan sejak lama. ”Kekerasan verbal dan simbolis yang digunakan kaum sayap kanan radikal dalam menentang pemerintahan (Presiden) Obama suatu saat akan berujung pada kekerasan fisik,” cetus koran tersebut.
Mantan calon presiden dan diplomat Meksiko, Cecilia Soto, menulis di surat kabar Excelsior bahwa insiden penembakan itu menjadi alarm tanda bahaya bagi kesehatan demokrasi di AS.
Perdebatan bernuansa politik ini muncul hanya beberapa jam setelah penembakan terjadi. Sherif Clarence Dupnik dari Pima County, Arizona—tempat kejadian insiden itu—menyalahkan para politisi AS, yang belakangan makin sering menggunakan kata- kata pedas dan kasar untuk menyerang lawan politiknya. ”Kebebasan berbicara bukannya tanpa konsekuensi,” ujar Dupnik.
Giffords adalah anggota DPR (House of Representatives) yang mewakili Distrik Pemilihan 8 Arizona, negara bagian yang dikenal sebagai salah satu basis pendukung Partai Republik. Ia mendukung agenda reformasi pelayanan kesehatan Presiden Obama, yang ditentang habis-habisan oleh para republiken.