Acapulco, Selasa
Wali Kota Temoac di Negara Bagian Morelos, Abraham Ortiz Rosales, ditembak dari jarak dekat. Pihak kejaksaan mengatakan, pembunuhan itu kemungkinan besar dilakukan oleh seorang anggota geng narkoba.
Pada Jumat pekan lalu, pihak berwenang di Negara Bagian Coahuila juga menemukan jenazah Wali Kota Zaragoza, Saul Vara Rivera, yang di tubuhnya bersarang banyak peluru. Wali kota itu telah dilaporkan hilang beberapa hari sebelumnya.
Selain korban tewas para wali kota, jenazah seorang pria, yang dibunuh, juga ditemukan hari Senin di jalan raya utama ke Acapulco. Korban terbaru ini membuat jumlah orang yang tewas di kota resor di Pasifik itu selama empat hari menjadi 31 orang.
”Orang tidak dikenal itu ditembak beberapa kali di bagian kepala dan ditemukan di bawah sebuah jembatan penyeberangan,” kata Fernando Monreal Leyva, Direktur Reserse Negara Bagian Guerrero, lokasi Acapulco terletak.
Leyva mengatakan, kepolisian federal, negara bagian, dan lokal hari Senin bertemu dengan pihak militer untuk mempertimbangkan pengamanan di Acapulco. Di kota ini kepala 14 orang dipenggal. Sebagian besar pembunuhan itu terjadi hanya dalam beberapa jam sejak Jumat malam hingga Sabtu pekan lalu di kota itu.
Di kota ini dua polisi ditembak mati di depan turis. Kejadian berlangsung di tengah keramaian.
Kekerasan karena narkoba telah meningkat di Negara Bagian Guerrero, Meksiko selatan. Kini faksi-faksi kartel Beltran Leyva mulai berebut wilayah setelah pemimpin Arturo Beltran Leyva tewas akibat serangan marinir Meksiko pada Desember 2009.
Pesan yang ditinggalkan pada keempat belas jenazah yang dipenggal itu menyebutkan mereka dibunuh oleh ”orang-orang El Chapo”, merujuk pada kartel Sinaloa yang dipimpin oleh Joaquin ”El Chapo” Guzman. Leyva tidak menyebutkan apakah Sinaloa telah ikut dalam aksi rebutan wilayah itu.
Pemenggalan itu merupakan yang terbesar di Meksiko dalam tahun-tahun terakhir. Tahun 2008, sebanyak 12 jenazah yang dipenggal ditumpuk di luar Merida, ibu kota Negara Bagian Yucatan.