Kesialan pertama terjadi saat rangkaian kereta api pengangkut sejumlah hadiah ulang tahunnya terguling di dekat perbatasan China-Korut, akhir tahun lalu. Sepuluh hari kemudian, sebuah sajak, yang seharusnya memuja-muji dirinya dan sang ayah, Kim Jong Il, malah bermakna penghinaan.
Puncaknya, saat tanggal kelahiran putra mahkota, yang diyakini jatuh pada 8 Januari, sejumlah peretas (
Serangan ke YouTube dilakukan dengan mengunggah tayangan animasi berisi olokan terkait sang ayah dan anak diktator itu. Serangan kedua terjadi bersamaan dengan pembajakan terhadap akun Twitter milik situs Uriminzokkiri, yang dikelola Komite Perdamaian dan Reunifikasi Korea. Situs ini dimiliki oleh Korut, tetapi berbasis di China.
Lewat akun yang dibajak itu, para peretas mengirim ”kicauan” berisi kecaman, hujatan, bahkan ajakan kepada militer Korut untuk menggulingkan ”Dinasti Kim”. Kim senior dinilai berdosa besar karena menghambur-hamburkan uang negara 1,4 miliar dollar AS demi ambisi membangun persenjataan nuklir, padahal tiga juta warga dibiarkan miskin lalu mati.
Terkait tergulingnya kereta api pada 11 Desember 2010, aparat intelijen militer Korut lewat investigasi menemukan sejumlah fakta menarik. Menurut mereka, jalur rel di lokasi kejadian memang terlihat rusak karena disengaja. Perusakan dilakukan tak lama setelah kereta api pembawa kado-kado itu diberangkatkan dari Sinuiju, kota di perbatasan China-Korut.
Akibatnya tidak cukup waktu untuk mendeteksi sabotase, juga tak cukup waktu untuk menghentikan laju kereta api, pembawa sejumlah barang mewah yang akan dihadiahkan kepada Jong Un, seperti jam tangan mewah, televisi berteknologi baru, dan lainnya.
Hal itu tidak mengherankan. Sejak lama anggota keluarga Dinasti Kim memang diketahui hidup mewah. Beberapa rumah dan tempat peristirahatan supermewah mereka tidak hanya dilengkapi fasilitas dermaga pribadi kapal mewah dan akses jalan khusus, tetapi juga rangkaian jalur kereta api privat.
”Sepertinya pelaku memang berniat menyabotase,” ujar salah seorang anggota dinas rahasia Korut.
Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.