Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akbar: Hentikan Wacana Capres!

Kompas.com - 10/01/2011, 15:57 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Akbar Tanjung mengatakan, partai-partai sebaiknya menghentikan berwacana soal pemilihan presiden 2014. Sejumlah partai memang sudah "bergenit" menyinggung soal jagoan yang akan diusung pada kontestasi 2014 mendatang. Akbar meminta partai politik sebaiknya tidak melulu bicara soal kekuasaan.

"Kami prihatin melihat angka inflasi tinggi, angka orang miskin tinggi, harga-harga tinggi, terutama pangan terus naik. Kehidupan rakyat semakin berat. Partai-partai sebaiknya tidak udah bicara lagi soal pilpres, lebih baik mengurusi hal-hal yang berkaitan dengan kepentingan publik," kata Akbar seusai mengikuti peringatan HUT PDI Perjuangan, Senin (10/1/2011) di Kantor DPP PDI-P, Lenteng Agung, Jakarta Selatan.

Kritik yang disampaikan oleh Ketua Umum DPP PDI-P Megawati Soekarnoputri, yang juga menyatakan prihatin atas perilaku elite yang berorientasi pada penggalangan kekuasaan, menurut Akbar, harus menjadi pesan yang ditangkap oleh semua partai politik.

"Parpol jangan hanya bicara soal kekuasaan dan pembagian jabatan, tapi juga menjalankan fungsinya sebagai partai, terutama dalam menyerap dan memperjuangkan aspirasi rakyat. Sehingga, keputusan-keputusan politik yang dibuat berkaitan dengan kepentingan rakyat dan bisa dirasakan manfaatnya," kata mantan Ketua DPR ini.

Secara terpisah, Mega juga enggan berkomentar tentang wacana capres muda yang akan diajukannya. Dia menilai terlalu dini untuk membicarakan pilpres saat ini. Semua elemen bangsa diharapkan berbicara tentang persoalan-persoalan krusial, terutama mengenai melambungnya harga-harga kebutuhan bahan pokok yang memberatkan masyarakat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com