Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Paksa Twitter Serahkan Pesan Pribadi

Kompas.com - 08/01/2011, 16:52 WIB

KOMPAS.com — Pemerintah Amerika Serikat (AS) semakin gelap mata menghadapi penyebaran informasi rahasia diplomatiknya oleh WikiLeaks. Kini AS bahkan memaksa Twitter menyerahkan data percakapan pribadi Birgitta Jonsdottir, anggota parlemen Islandia dan bekas penyokong WikiLeaks.

Melalui akun Twitter-nya, Birgitta Jonsdottir, menulis, "Pemerintah AS ingin mengetahui semua tweet saya dan lainnya sejak 1 November 2009. Apakah mereka menyadari bahwa saya anggota parlemen Islandia?"

Jonsdottir pun mulai melakukan perlawanan hukum setelah diberitahu oleh Twitter soal upaya pemerintah AS itu. Ia menulis lagi, "Departemen Kehakiman meminta Twitter memberikan informasi. Saya punya waktu 10 hari untuk menghentikannya melalui proses hukum sebelum Twitter menyerahkannya."

Menurut dia, Departemen Kehakiman juga "Baru saja mengiriminya pesan dan tentu saja mereka meminta lebih banyak lagi daripada sekadar tweet-nya." Jonsdottir juga diminta bertemu dengan Duta Besar AS untuk Islandia.

"Ini bukan hanya soal informasi tentang saya. Ini peringatan bagi siapa pun yang terkait WikiLeaks. Ini benar-benar tidak dapat diterima betapa Departemen Kehakiman AS berlaku seperti ini. Saya beruntung. Saya seorang wakil rakyat di parlemen. Tapi, bagaimana dengan orang lain? Sudah tugas saya untuk melakukan apa pun yang bisa saya lakukan untuk menghentikan penyalahgunaan ini."

Twitter tidak akan bersedia menanggapi soal begini. Dalam pernyataannya, perusahaan itu menyebutkan, "Kami tidak akan menanggapi permintaan khusus. Tetapi, untuk membantu pengguna melindungi hak-haknya, kebijakan kami adalah memberitahu pengguna tentang penegakan hukum dan permintaan pemerintah tentang informasi mereka kecuali kami dicegah oleh hukum untuk melakukan hal itu."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com