Guatemala City, Rabu
Pihak kepolisian dan kementerian publik yang menangkap wanita itu mengatakan belum dapat mengetahui identitas tersangka karena ia mengenalkan diri kepada petugas menggunakan dua nama yang berbeda.
Pemerintah mengamankan wanita yang dikenal dengan julukan ”La Paquetona” dalam serangkaian pencarian setelah ledakan yang merusak sebuah bus di Guatemala City pada Senin.
Tato di tubuh pelaku diakui sebagai identitas keanggotaan dari geng kriminal besar, kata jaksa penuntut umum Claudia Paz y Paz, Selasa malam.
Pemerintah sangat berhati-hati mengungkapkan penyebab ledakan tersebut karena laporan teknis terhadap bus tersebut baru akan dirilis Kamis esok.
Namun, pejabat komunikasi pemerintah, Ronaldo Robles, menggambarkan ledakan itu sebagai serangan teroris yang tercela karena dilakukan terhadap orang yang tidak berdosa.
Geng kriminal telah memeras para sopir bus untuk membayarkan 1,5 juta dollar AS sebagai upeti untuk tahun 2010.
Di Guatemala dan juga negara tetangga El Salvador, Honduras, sindikat kejahatan terorganisasi seperti Mara18, Mara Salvatrucha, dan M-19 beroperasi dalam melindungi praktik pemerasan terhadap para pekerja publik.
Pekerja transportasi umum di Guatemala dipandang sebagai profesi yang berisiko tinggi. Menurut kelompok aktivis HAM, sedikitnya 119 sopir tewas dan 51 kernet ditembak mati di jalanan antara Januari hingga November lalu.