KOMPAS.com – Korban tewas banjir Filipina bertambah menjadi lima orang. Dua korban terbaru adalah kakak beradik yang tertimbun longsor di Pulau Leyte. Menurut catatan AP dan AFP pada Senin (3/1/2011), kakak beradik yang berusia satu tahun dan lima tahun itu tertimbun tanah longsor di dekat kota St Bernard di Pulau Leyte.
Pekan lalu tiga orang yang berusaha mengungsi dari rumah mereka di Provinsi Albay juga meninggal dunia. Menurut ramalan cuaca, hujan masih akan turun dalam beberapa hari ke depan.
Sekitar seribu orang telah meninggalkan rumah mereka di Pulau Leyte dan Pulau Samar di dekatnya untuk menempati tempat-tempat penampungan yang sudah disediakan pemerintah.
Sementara itu di kawasan Bicol yang terletak di Pulau Luzon, badan penanggulangan bencana Filipina mengatakan korban jiwa akibat cuaca buruk bertambah menjadi tiga orang setelah seorang perempuan yang sebelumnya dinyatakan hilang, ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.
Pekan lalu seorang wanita berusia 80 tahun dan putranya yang berumur 50 tahun meninggal di dekat kota Legazpi, di Provinsi Albay. Mereka sebetulnya sudah diungsikan di tempat penampungan tetapi meninggal dunia dalam perjalanan pulang dari rumah mereka untuk menyelamatkan harta benda mereka.
Hujan lebat di kawasan Bicol pekan lalu membuat 60.000 orang mengungsi, tetapi pada tahun baru ini sebagian besar dari mereka sudah pulang ke rumah masing-masing.
Sedangkan, di kawasan Mindanao di Filipina Selatan, hujan lebat menimbulkan banjir besar sehingga 900 warga harus diungsikan.