Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Membantu Gaza yang Disetujui Israel

Kompas.com - 03/01/2011, 05:00 WIB

RAFAH, KOMPAS.com - Ketua Bulan Sabit Merah Sinai Utara, Mesir, Jenderal (Purnawirawan) Osama Serghani, semua bantuan dari luar negeri ke Gaza harus melalui Bulan Sabit Mesir dan kemudian diserahkan kepada Bulan Sabit Merah Palestina.

"Sesuai kesepakatan dari pemerintah Mesir, Palestina dan Israel, tidak semua orang diizinkan memasuki Gaza, dan semua bantuan kemanusiaan harus melalui Bulan Sabit Merah Mesir dan kemudian secara bersama menyerahkannya kepada Palestina lewat Bulan Sabit Merah Palestina atau pihak terkait Palestina," kata Osama Serghani di Rafah, pintu perbatasan Mesir-Gaza, Minggu 2/1/2011), kepada wartawan ANTARA, Munawar Saman Makyanie.

Bulan Sabit Mesir diketuai oleh Ibu Negara, Suzanne Mubarak, yang pernah memberikan bantuan kemanusiaan bagi korban gempa Padang, Sumatera Barat, melalui KBRI Kairo.

Senada dengan Jenderal Serghani, pihak KBRI Kairo juga merasakan kesulitan serupa ketika mengusahakan pihak-pihak dari Indonesia yang bersikeras ingin memasuki Gaza untuk memberikan bantuan langsung kepada warga Palestina.

"Sudah banyak pihak dari Indonesia baik secara organisasi maupun individu bersikeras ingin langsung ke Gaza dari Mesir, tapi prosedurnya tidak semudah membalik telapak tangan," kata Kepala Fungsi Politik KBRI Kairo, Burhanuddin Badruzzaman, di Rafah.

Burhanuddin mencontohkan, ada beberapa pihak yang telah datang ke Mesir untuk masuk ke Gaza, tapi mereka terkatung-katung di Mesir berminggu-minggu akhirnya kembali ke Indonesia kendati telah diusahakan oleh KBRI.

Sementara, Duta Besar RI untuk Mesir, AM Fachir dan rombongan juga diundang Gubernur Sinai Utara, Murad Muafik, untuk bersilaturrahim di kantornya dan dilanjutkan dengan jamuan santap siang.

Dalam kesempatan itu, Dubes Fachir memberi kenang-kenangan kepada Gubernur Muafik berupa buku "Jauh di Mata Dekat di Hati: Potret Hubungan Indonesia-Mesir", cetakan KBRI Kairo bekerja sama dengan Penerbitan Sumber Aksara Yogyakarta (2009).

Begitu membuka buku tersebut dan melihat gambar pelukan akrab antara mantan Presiden Soekarno dan mendiang Presiden Mesir Gamal Abdel Nasser, Gubernur Muafik terlihat kagum.

"Oo, masih segar ingatan saya atas gambar-gambar ini, ketika itu saya masih muda melihat begitu akrabnya Presiden Soekarno dan Presiden Nasser. Di masa itu, hubungan persahabatan Mesir dan Indonesia begitu dekat," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com