Perempuan berusia 41 tahun tersebut terjebak banjir saat ia berusaha menyeberangi jembatan di atas Sungai Leichhardt, dekat kota Burketown, kawasan Teluk Carpentaria, Sabtu (1/1) malam. Mobil yang ia tumpangi dan satu mobil lain hanyut terbawa limpasan air bah.
Polisi berhasil menyelamatkan delapan orang di dua mobil tersebut, tetapi tidak bisa meraih perempuan itu. Setelah mencari semalaman dengan helikopter dan perahu penyelamat, jenazah korban ditemukan pada Minggu pagi, sekitar dua kilometer dari lokasi kejadian.
Jumlah korban tewas dikhawatirkan masih bisa bertambah karena seorang pria juga dilaporkan hilang setelah perahunya terbalik digulung banjir di Sungai Boyne, dekat kota Gladstone, Sabtu sore. Satu orang lagi dinyatakan hilang setelah berenang di Sungai Fitzroy yang sedang meluap di dekat kota Rockhampton, sekitar 600 kilometer sebelah utara Brisbane, ibu kota Queensland.
Seperti diduga sebelumnya, Sungai Fitzroy, yang membelah Rockhampton, meluap besar-besaran karena kiriman air dari kawasan hulu. Sebagian kota tersebut dilaporkan terendam air sedalam 8,85 meter, Minggu siang.
Biro Meteorologi Australia memprediksi banjir di kota berpenduduk 77.000 jiwa itu baru akan mencapai puncaknya, Rabu mendatang, dengan ketinggian air mencapai 9,4 meter, atau menyamai rekor banjir besar tahun 1991 dan 1954.
”Genangan banjir jauh lebih luas dari yang kami perkirakan sebelumnya. Kedua sisi Sungai Fitzroy terendam banjir, meliputi lahan pertanian yang sangat luas,” ungkap Wali Kota Rockhampton Brad Carter.
Banjir juga menenggelamkan landasan pacu Bandara Rockhampton, memutus jalur kereta api dan jalan raya serta mengganggu distribusi tenaga listrik.
Warga kota itu diungsikan sepanjang Sabtu dan Minggu. Carter mengatakan, Rockhampton akan terisolasi setidaknya hingga 10 hari ke depan dan warga terpaksa tinggal di pengungsian selama dua minggu mendatang.