Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wah, Queensland Dikepung Banjir 9 Meter

Kompas.com - 01/01/2011, 19:14 WIB

SYDNEY, KOMPAS.com- Banjir yang merendam 22 kota di Australia memaksa lebih dari 200.000 warga mengungsi dari tempat tinggalnya menuju ke pantai timur laut pada hari Tahun Baru ini. Evakuasi pun dilakukan, sementara ancaman banjir sedalam sembilan meter menghantui warga.

Australia sedang mengalami musim semi terbasah yang pernah tercatat, sehingga menyebabkan enam aliran sungai di negara bagian tropis, Queensland meluap karena suhu yang meninggi di negara bagian Victoria dan Australia Selatan dan memicu peringatan akan kebakaran hutan yang berbahaya.

Hujan telah membanjiri tambang batu bara dan menerjang ladang pertanian serta membuat banyak jalan tidak dapat dilalui. Peringatan bahaya akan serangan buaya dan ular di tempat tinggal yang banjir pun dikumandangkan.

"Lautan" di darat yang terbentang di Queensland diwarnai dengan atap dari rumah yang terendam, dan sejumlah pulau dari daratan kering dipenuhi oleh bahan kebutuhan hidup yang terdampar, dan perahu kecil berisi warga serta kebutuhan darurat.

Pada hari Sabtu ini, kawasan pantai mempersiapkan keadaan terburuk yang dapat terjadi. Evakuasi sedang dilakukan di kota Rockhampton di mana Sungai Fitzroy sebagai salah satu aliran sungai terbesar di Australia diperkirakan akan meluap.

Bandara di kota tersebut ditutup untuk penerbangan komersial, sementara pejabat penanggulangan memperingatkan banjir sepertinya akan mencapai ketinggian lebih dari sembilan meter.

Walaupun dana darurat pemerintah telah tersedia untuk kawasan yang paling parah bagi kebutuhan darurat, Perdana Menteri Julia Gillard mengatakan bahwa krisis tersebut masih jauh dari selesai.

"Tentu saja masih banyak yang harus kami lakukan dan butuhkan untuk membantu warga Queensland atas banjir yang merusak ini," kata Gillard kepada para pewarta.

Seorang penduduk dari Bundaberg, Sandy Kiddle memeluk Gillard ketika dia mengatakan melihat rumahnya tenggelam oleh banjir. "Semuanya hanyalah lautan air, dan saya kira pantai tidak bisa menghampiri kami," kata Kiddle kepada Gillard di tempat evakuasi.

Di saat wilayah timur laut berusaha untuk pulih, sebuah badai baru terbentuk di lepas pantai kawasan Australia Barat yang kaya akan mineral. Peramal cuaca memperkirakan keadaan cuaca dapat menjadi topan tropis yang menimbulkan angin kencang sehingga hal itu memaksa sejumlah perusahaan besar penghasil minyak menghentikan kegiatannya dan mengevakuasi para pekerjanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com