ALEXANDRIA, KOMPAS.com — Sebuah mobil yang bermuatan bom meledak di depan Gereja Al Qidiseen di Alexandria, Mesir, sebagaimana dilansir BBC.co.uk, Sabtu (1/1/2011). Kementerian Dalam Negeri Mesir mengatakan, tujuh umat tewas dalam insiden itu, sedangkan 24 lainnya menderita luka-luka.
Belum ada kelompok yang menyatakan bertanggung jawab atas ledakan tersebut. Para korban baru saja usai mengikuti misa Tahun Baru ketika bom meledak. Jumlah korban diperkirakan akan terus meningkat.
Aksi peledakan bom itu membuat umat Kristiani marah. Mereka langsung mendatangi masjid terdekat dan melempar kitab suci ke jalanan. Tak hanya itu, para umat pun sempat terlibat baku hantam dengan penduduk Muslim setempat.
Wali Kota Alexandria Adel Labib, melalui siaran televisi, mengakui adanya ancaman penyerangan terhadap gereja-gereja di Alexandria. Labib berjanji, pihak berwajib akan segera mengungkap kasus tersebut.
Setelah ledakan, para umat tampak berdoa di depan bangkai mobil yang diyakini bermuatan bahan peledak tersebut.
"Kami akan mengorbankan jiwa dan darah kami untuk Salib," kata umat.
Alexandria, kota kedua terbesar di Mesir dengan populasi empat juta penduduk, memiliki sejarah kekerasan sektarian di masa lampau. Pada 2006, kelompok Kristiani dan Muslim saling baku hantam selama beberapa hari. Hal ini dipicu oleh penusukan terhadap umat Kristiani dengan menggunakan pisau.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.