Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Temui Pejabat, 23 Orang Dibekuk Taliban

Kompas.com - 28/12/2010, 05:20 WIB

PESHAWAR, KOMPAS.com - Gerilyawan Taliban membekuk 23 orang suku karena bertemu dengan pemimpin militer kuat Pakistan di kawasan suku yang dilanda kekerasan di perbatasan dengan Afghanistan pada bulan ini.

Beberapa aparat intelijen dan pejabat pemerintah daerah setempat mengatakan, 23 sesepuh suku dari distrik Waziristan Selatan dipanggil oleh Taliban ke Razmak, sebuah kota di daerah tetangga Waziristan Utara, pada 17 Desember dan belum kembali.

"Laporan-laporan kami menyebutkan mereka ditahan oleh Taliban," kata pejabat pemerintah suku, Senin (27/12/2010).

Juru bicara Taliban, Azam Tariq, mengatakan dari lokasi yang dirahasiakan, sebuah "pengadilan" militan akan memutuskan nasib mereka karena bertemu dengan Jendral Ashfaq Kayani.

Militer Pakistan menggempur Waziristan Selatan tahun lalu dengan sasaran markas Taliban. Pakistan mendapat tekanan internasional yang meningkat agar menumpas kelompok militan di wilayah baratlaut dan zona suku di tengah meningkatnya serangan-serangan lintas-batas gerilyawan terhadap pasukan internasional di Afghanistan.

Kawasan suku Pakistan, terutama Bajaur, dilanda kekerasan sejak ratusan Taliban dan gerilyawan Al-Qaeda melarikan diri ke wilayah itu setelah invasi pimpinan AS pada akhir 2001 menggulingkan pemerintah Taliban di Afghanistan.

Pasukan Pakistan meluncurkan ofensif udara dan darat ke kawasan suku Waziristan Selatan pada 17 Oktober 2009, dengan mengerahkan 30.000 prajurit yang dibantu jet tempur dan helikopter meriam.

Meski terjadi perlawanan di Waziristan Selatan, banyak pejabat dan analis yakin bahwa sebagian besar gerilyawan Taliban telah melarikan diri ke daerah-daerah berdekatan Orakzai dan Waziristan Utara.

Waziristan Utara adalah benteng Taliban, militan yang terkait dengan Al-Qaeda dan jaringan Haqqani, yang terkenal karena menyerang pasukan Amerika dan NATO di Afghanistan, dan AS menjadikan daerah itu sebagai sasaran serangan rudal pesawat tak berawak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com