Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korut: Kesabaran Kami Ada Batasnya

Kompas.com - 27/12/2010, 14:37 WIB

SEOUl, KOMPAS.com - Korea Utara (Korut), Senin (27/12), mengatakan, kesabarannya ada batasnya menyusul pelaksanaan serangkaian latihan perang Korea Selatan (korsel). Negear itu juga menuduh Amerika Serikat memperkeruh ketegangan di semenanjung Korea dengan mendukung unjuk kekuatan Seoul.

Harian partai komunis, Rodong Sinmun, sebagaimana dikutip kantor berita resmi Korut, mengatakan, latihan tersebut merupakan sebuah persekongkolan berbahaya Seoul dengan Washington yang akan mengarah ke kehancuran. Korsel telah melaksanakan serangkaian latihan perang, termasuk sebuah latihan dengan AS sejak Korut menggempur sebuah pulau di dekat perbatasan Laut Kuning yang dipersengketakan sehingga menewaskan empat warga Korsel, termasuk dua warga sipil. Pihak Pyongyang mengatakan, gempuran peluru artileri tersebut merupakan balasan terhadap  latihan Korsel yang menjatuhkan peluru artileri ke perairan yang dinyatakan sebagai wilayah Korut.

Serangan pertama ke wilayah warga sipil di Korsel sejak perang pada 1950-1953 itu dengan segera meningkatkan ketegangan. Korsel pada 20 Desember mengadakan latihan ulangan di Yeonpyeong yang didukung oleh sekitar 20 pasukan AS. Korut tidak melakukan ancamannya untuk melancaran serangan baru dan yang lebih mematikan.

Kamis pekan lalu, dalam suatu unjuk kekuatan lainnya, Seoul mengerahkan sejumlah tank, artileri dan jet tempur dalam latihan penembakan dengan peluru tajam di daratannya.

"Walau ada persekongkolan berbahaya antara AS yang bertujuan memicu perang dan hasutan perang dari Korsel, tidak ada bentrokan di Laut Kuning berkat pengendalian diri kami dan tekad (kami) pada perdamaian yang kuat," kata harian itu. "Namun kesabaran kami ada batasnya," kata koran itu, yang mencemooh Seoul yang bergantung pada Washington bagi perlindungan militer. AS memiliki 28.500 tentara di Korsel. "Musuh (Korsel), yang tidak akan dapat menopang kekuatannya tanpa perlindungan AS, berusaha untuk menyerang kita dengan bergantung pada tuannya, tetapi yang menanti mereka hanyalah kehancuran," tulis koran itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com