Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taliban Bantai Warga Sipil Lagi

Kompas.com - 27/12/2010, 03:38 WIB

Khar, Minggu - Empat pos distribusi makanan milik Program Pangan Dunia PBB di kota Khar, Pakistan barat daya, ditutup, Minggu (26/12), sehari setelah bom bunuh diri menewaskan sedikitnya 43 warga sipil yang sedang antre jatah pangan. Taliban mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu.

Safiq Khan, petugas lapangan Program Pangan Dunia PBB (World Food Programme/WFP), mengatakan, pemerintah setempat memerintahkan penutupan empat pos distribusi pangan WFP di kota tersebut untuk waktu yang belum ditentukan. WFP membuka pos distribusi bahan makanan di wilayah itu untuk memasok kebutuhan pangan bagi ribuan warga yang terpaksa mengungsi sejak dimulainya operasi penumpasan teroris oleh militer Pakistan, awal 2009.

Tariq Azam, juru bicara Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP, faksi Taliban yang bermarkas di Pakistan), menelepon beberapa kantor berita utama dunia untuk menyampaikan klaimnya. ”Kami melancarkan serangan bunuh diri di Khar karena orang-orang ini (masyarakat Khar) membentuk laskar untuk melawan kami,” kata Azam.

Ia juga mengatakan, TTP akan terus mengincar orang-orang yang membentuk kelompok propemerintah atau anti-Taliban.

Perempuan pertama

Sekitar 300 orang sedang mengantre jatah bahan makanan di salah satu pos distribusi pangan milik WFP di Khar, Sabtu. Aparat keamanan, yang sudah mendapat informasi intelijen bahwa dua pengebom bunuh diri berada di kawasan itu, sedang memeriksa satu per satu warga yang antre.

Seorang warga yang memakai burka menolak diperiksa aparat dan malah melempar dua buah granat tangan ke arah massa sebelum meledakkan sabuk bom di pinggangnya.

”Saya sedang menunggu untuk diperiksa ketika tiba-tiba terdengar ledakan granat. Orang-orang panik, lalu terjadi ledakan besar,” ungkap saksi mata, Mustaq Khan. Sedikitnya 43 orang, termasuk para perempuan dan anak-anak, tewas. Sekitar 90 orang lainnya terluka.

Pejabat pemerintah setempat, Zakir Hussain Afridi, Minggu, mengonfirmasi pelaku bom bunuh diri tersebut adalah perempuan. ”Kami telah menemukan bagian-bagian rambut, tangan, dan kaki yang dilukis dengan (zat pewarna) henna di lokasi ledakan, yang membuat kami yakin pelaku pengeboman adalah seorang perempuan,” tutur Afridi.

Ini adalah kasus pertama bom bunuh diri yang pelakunya seorang perempuan.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com