Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapal Mavi Marmara Disambut bak Pahlawan

Kompas.com - 27/12/2010, 03:07 WIB

ISTANBUL, KOMPAS.com — Mavi Marmara, kapal Turki yang pernah digempur Israel ketika menerobos blokade ke Jalur Gaza, disambut bak pahlawan oleh ribuan orang saat tiba di Istanbul, Turki, Minggu (26/12/2010).

Massa yang mengibarkan bendera-bendera Turki dan Palestina berkumpul di dermaga ketika Mavi Marmara berlabuh di Sarayburnu Istanbul setelah perbaikan yang memakan waktu lama di sebuah pelabuhan kawasan Laut Tengah.

Banyak dari massa yang berkumpul itu meneriakkan "Allah Maha Besar" ketika feri tersebut berlabuh, hampir tujuh bulan setelah penyerbuan dramatis pasukan Israel yang menewaskan sembilan aktivis Turki dan menyulut krisis diplomatik besar.

Kapal itu berusaha mengirim bantuan ke rakyat Palestina yang tinggal di Jalur Gaza. Namun, Israel menolak mengizinkannya berlayar ke wilayah pesisir yang dikepung itu dan kemudian menyerbu kapal tersebut.

Menurut pemilik feri, sebuah kelompok pejuang Turki bernama IHH, Mavi Marmara akan menjadi bagian dari sebuah armada baru yang akan menuju Gaza pada 31 Mei 2011, tepat setahun setelah serangan mematikan itu.

Menteri Luar Negeri Turki mengatakan, ia ingin melihat lembaran baru setelah sekian tahun memiliki hubungan sulit dengan Israel. Namun, negara Yahudi tersebut harus meminta maaf atas serangan terhadap kapal bantuan tadi.

Israel menjadi sorotan dunia setelah serangan mematikan terhadap armada kapal bantuan tujuan Gaza pada bulan Mei.

Laporan yang dikeluarkan Dewan Hak Asasi Manusia PBB pada 22 September menyebutkan, ada "bukti jelas untuk mendukung penuntutan" terhadap Israel karena pembunuhan dan penyiksaan yang disengaja dalam serangan pada bulan Mei yang menewaskan sembilan aktivis Turki itu.

Israel menolak laporan tersebut dengan menyebutnya bias dan mendukung satu pihak. Mereka jug amenekankan bahwa tindakan tersebut sudah sesuai dengan hukum internasional.

Pasukan komando Israel menyerbu kapal-kapal dalam armada bantuan yang menuju Jalur Gaza pada 31 Mei. Sembilan aktivis Turki pro-Palestina tewas dalam serangan di kapal Turki, Mavi Marmara, yang memimpin armada kapal bantuan itu menuju Gaza.

Israel berkilah, penumpang-penumpang kapal itu menyerang pasukan. Namun, pihak armada kapal menyatakan bahwa pasukan Israel mulai melepaskan tembakan begitu mereka mendarat.

Hubungan Israel-Turki terperosok ke tingkat terendah sejak kedua negara itu mencapai kemitraan strategis pada 1990-an akibat insiden tersebut.

Turki memanggil duta besarnya dari Tel Aviv dan membatalkan tiga rencana latihan militer setelah penyerbuan itu. Turki juga dua kali menolak permohonan pesawat militer Israel menggunakan wilayah udaranya.

Setelah serangan itu, Mesir, yang mencapai perdamaian dengan Israel pada 1979, membuka perbatasan Rafah-nya untuk mengizinkan konvoi bantuan memasuki wilayah Gaza. Kalangan luas melihatnya sebagai upaya untuk menangkal kecaman-kecaman atas peranan Mesir dalam blokade itu.

Kairo, yang berkoordinasi dengan Israel, hanya mengizinkan penyeberangan terbatas di perbatasannya sejak Hamas menguasai Gaza pada 2007.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com