Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gempa 7,3 SR Picu Tsunami Kecil

Kompas.com - 26/12/2010, 08:04 WIB

SYDNET, KOMPAS.com - Gempa dengan kekuatan 7,3 pada skala Richter di lepas pantai Vanuatu, Pasifik barat, Minggu (26/12/20100, memicu tsunami kecil tepat enam tahun setelah gelombang besar menewaskan 220.000 orang di seluruh Samudra Hindia.

Pusat Peringatan Tsunami di Pasifik, yang berpusat di Hawaii, menyatakan gempa dangkal memicu tsunami, tapi lembaga itu membatalkan peringatan regional setelah gelombang terukur hanya setinggi 15 centimeter lebih tinggi dari kondisi normal di Vanuatu. "Catatan permukaan air laut mengkonfirmasi tsunami terjadi," kata pusat tersebut di dalam buletinnya.   

"Tsunami ini mungkin telah menimbulkan kerusakan di sepanjang garis pantai wilayah di dekat pusat gempa," kata lembaga itu, yang membatalkan peringatan ketika tak ada hantaman gelombang yang menghancurkan.      Gempa mengguncang wilayah Pasifik, pukul 00:15 waktu setempat, Munggu (Sabtu, pukul 20:156 WIB), dan peringatan awal tsunami meliputi Vanuatu, Fiji serta wilayah Pasifik Prancis, New Caledonia.

Tak ada laporan mengenai kerusakan atau korban jiwa.

Jackir Philip, seorang anggota staf Melanesian Port Vila Hotel di ibukota Vanuaru, mengatakan hotel itu sedang sibuk menerima orang yang merayakan Natal ketika gempa mengguncang.

"Sebagian dari kami berlari ke luar dan berdiri dan mengamati laut selama beberapa menit tapi tak ada kejadian apa-apa. Tak ada kerusakan dan tak ada korban jiwa," katanya. Ditambahkannya, tak ada peringatan tsunami yang dikeluarkan melalui radio setempat.

Seorang petugas penerima tamu di Grand Hotel, Port Vila, menyebutnya gempa "kecil". Ia menambahkan telepon ke kantor meteorologi tak dijawab. Staf di Island Magic Hotel, yang berdekatan, juga mengatakan tak ada peringatan tsunami setempat.

"Kami tak menerima pemberitahuan mengenai tsunami," kata seorang pekerja. "Kami tentu saja merasakan gempa tersebut tapi kami diberitahu jika memang ada tsunami."

Para pejabat badan meteorologi dan penanganan bencana tak bisa dimintai komentar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com