Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benigno Kutuk Bom Natal di Filipina

Kompas.com - 25/12/2010, 12:47 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Filipina Benigni Aquino III mengutuk pelaku pengeboman di sebuah gereja Katolik di Pulau Jolo, Zamboanga, Filipina, Sabtu (25/12/2010). Bom meledak pukul 07.15 ketika seratusan umat tengah menjalani misa Natal.

"Pengeboman itu merusak prinsip dasar penghormatan dan perdamaian," kata Juru Bicara Benigno, Edwin Lacierda, Sabtu (25/12/2010) di Filipina.

Edwin mengatakan, tak ada pembenaran baik secara agama maupun politik terkait aksi tersebut. Hingga saat ini, polisi masih menyelidiki insiden tersebut. Belum ada kelompok yang menyatakan bertanggung jawab atas aksi bom yang melukai enam umat tersebut.

Pihak otoritas Filipina mengatakan, Abu Sayyaf diduga kuat berada di balik aksi ini. Pasalnya, aksi serupa pernah dilancarkan Abu Sayyaf. Zamboanga sendiri diketahui sebagai wilayah gerilyawan pimpinan Abu Sayyaf. Gerakan ini didirikan pada 1990-an dengan uang dari jaringan Osama bin Laden.

Kelompok tersebut telah lama menggunakan pulau yang mayoritas warganya beragama Islam, Jolo, sebagai pangkalan, serta melancarkan penculikan dan pengeboman. Kelompok tersebut diduga telah melancarkan serangan teror paling buruk dalam sejarah Filipina, termasuk pengeboman satu feri penumpang di Teluk Manila, yang menewaskan lebih dari 100 orang pada 2004.

Abu Sayyaf juga telah menculik banyak orang asing dan orang Filipina. Mereka kemudian menyembunyikan orang-orang tersebut di hutan Pulau Jolo dan pulau lain di Filipina selatan. Pasukan AS telah dikerahkan di Filipina selatan sejak 2002 untuk melatih tentara setempat dalam memburu anggota Abu Sayyaf. Satu bom pinggir jalan yang diduga dipasang oleh anggota Abu Sayyaf menewaskan dua prajurit AS di Jolo pada September tahun lalu.

Abu Sayyaf adalah salah satu kelompok separatis terkecil dan mungkin paling berbahaya di Mindanao. Beberapa anggotanya pernah belajar atau bekerja di Arab Saudi dan mengembangkan hubungan dengan mujahidin ketika bertempur dan berlatih di Afganistan dan Pakistan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com