Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Agar Daun Pohon Natal Tak Berguguran

Kompas.com - 25/12/2010, 06:38 WIB

KOMPAS.com - Informasi ini berguna bagi anda yang suka memasang pohon Natal untuk memeriahkan suasana hari lahir Yesus Kristus. Tentunya, ini berlaku jika pohon natal anda adalah pohon cemara yang sebenarnya, bukan yang terbuat dari plastik.

Ilmuwan dari Universitas Laval yang bekerjasama dengan Nova Scotia Agricultural College menemukan sebab gugurnya daun pohon cemara. Lewat hasil penelitiannya, mereka mengatakan bahwa penyebab gugurnya daun cemara adalah hormon etilen.

Kesimpulan itu diambil setelah para ilmuwan melakukan serangkaian percobaan. Mereka meletakkan tangkai cemara pada wadah pertumbuhan. Kemudian mereka mengobservasinya selama beberapa minggu.

Ternyata, segera setelah tanaman memproduksi etilen, daun mulai rontok. Sepuluh hari setelah ditaruh di wadah, etilen mulai diproduksi. Tiga hari kemudian, daun tanaman mulai berguguran. Dan setelah 40 hari, tanaman jadi gundul.

Untuk mengecek ulang kebenarannya, para ilmuwan menggunakan dua bahan kimia yang disebut 1-MCP dan AVG. Mereka menyemprotkannya  pada tangkai cemara dan melihat apa yang terjadi.

Berdasarkan hasilnya, daun tanaman yang disemprot bisa bertahan hingga 73-87 hari. "Pada hari ke 40, tanaman yang disemprot masih hijau, sementara tanaman yang tidak sudah gundul," kata Steeve Pépin dari Universitas Laval.

Hasil penelitian bisa memberi dampak yang baik pada produsen. "Karena 1-MCP berbentuk gas, maka akan sangat mudah bagi prodsen untuk menyemprotkannya pada truk yang digunakan untuk mengirim," kata Pépin.

Sementara bagi konsumen, temuan ini juga menguntungkan karena AVG berbentuk cair sehingga mudah diaplikasikan. AVG bisa dilarutkan dalam air yang kemudian diberikan pada pohon sehingga umur pohon bisa lebih lama.

Akhirnya, 1-MCP dan AVG bisa digunakan oleh produsen dan konsumen untuk mempertahankan agar daun pohon cemara yang digunakan tak cepat berguguran. Suasana natal pun bisa bertahan lebih lama di rumah anda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com