Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wisman Minati Dampak Erupsi Merapi

Kompas.com - 23/12/2010, 12:22 WIB

YOGYAKARTA, KOMPAS - Dampak erupsi Gunung Merapi di Sleman menarik wisatawan asing. Sejumlah wisatawan Eropa memesan paket kunjungan untuk Januari. Hal itu potensial jadi wisata minat khusus.

Ketua Asosiasi Perhotelan Kaliurang, Christian Awuy mengatakan, paket wisata ”lava tour” melihat langsung dampak erupsi Merapi sudah dilakukan. ”Kami sudah membawa rombongan wisatawan dari Amerika Serikat,” katanya, Rabu (22/12/2010).

Pada paket wisata itu, para wisatawan diajak melihat kerusakan hutan, dampak awan panas di Kali Kuning, serta pohon-pohon tumbang terbakar di desa-desa yang terlanda awan panas erupsi terakhir.

Untuk Januari, lanjut Christian, sekitar 18 wisatawan asing memesan ikut ”lava tour”. Sebagian berasal dari Australia, Perancis, dan Jerman.

Bagi para wisatawan, pemandangan itu dramatis, bahkan sangat langka.

Namun, pemandangan dramatis itu diperkirakan hanya bertahan enam bulan. Setelah itu, pemandangan Merapi akan kembali tertutup vegetasi baru.

Meskipun demikian, aktivitas Merapi sebagai gunung api terakhir di dunia masih akan menarik wisatawan minat khusus. ”Tetapi, ini harus dilakukan orang-orang profesional yang tahu betul keamanan di sana. Zonasi aman harus betul-betul dipatuhi,” tuturnya.

Secara terpisah, Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Surono mengatakan, aktivitas Merapi yang akan berulang empat tahun punya pesona tersendiri.

”Asal pelayanan baik dan memerhatikan keamanan, saya yakin Merapi akan banyak menarik wisatawan,” katanya, seusai menerima penghargaan sebagai anggota kehormatan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Yogyakarta.

Menurut Ketua PHRI Yogyakarta, Istidjab M Danunagoro, sejumlah biro perjalanan mengangkat erupsi Merapi sebagai paket wisata. ”Ikon yang dijual dampak erupsi dan kegiatan recovery Yogyakarta,” katanya.

Istidjab optimistis, itu menjadi daya tarik wisata baru di Yogyakarta. Saat ini saja lokasi erupsi banyak dikunjungi wisatawan lokal. (IRE)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com