Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesan Natal 2010

Kompas.com - 23/12/2010, 10:55 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com  — Gejala kekerasan atas nama agama membuat risau karena menimbulkan budaya kematian daripada budaya cinta yang menghidupkan. Sementara para penanggung jawab publik yang tidak memperjuangkan rakyat adalah sebuah bentuk kejahatan sosial.

Hal ini menjadi pesan Natal bersama Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI) dan Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) tahun 2010. Pesan Natal itu bertema ”Terang yang Sesungguhnya Sedang Datang ke Dunia”. Dalam pesan itu disebutkan bahwa penanggung jawab publik tidak sepenuhnya memperjuangkan kepentingan rakyat. Sorotan media massa tentang para pejabat publik yang melakukan praktik korupsi dan mafia hukum di segala bidang kehidupan sangat memilukan.

Saat dihubungi di Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, Ketua KWI Mgr Martinus D Situmorang, Rabu (22/12/2010), mengatakan, bangsa Indonesia belum sepenuhnya mengalami terang yang diberikan Allah.

”Inilah yang seharusnya menjadi perhatian bagi umat Kristiani, bahwa sudah saatnya mereka tidak lagi terjebak dalam sikap hidup yang dibatasi dengan ritual atau formalitas saja. Keluarlah melihat dunia nyata dan jadilah terang bagi sesama. Maka, jika setiap umat bisa menunjukkan sikap hidup sebagai warga negara Indonesia yang sejati, hakikatnya dia juga sudah menjadi seorang Kristiani sejati,” kata Martinus.

Terang palsu

Sementara Ketua PGI Pendeta Dr Andreas Yewangoe menambahkan, umat Kristiani harus kritis dan waspada dengan sejumlah pihak yang menyatakan dirinya adalah terang dan jalan kebenaran. Padahal, kemuliaan dan kebenaran ini tidak bisa dicapai secara instan.

”Kemuliaan atau terang sejati itu hakikatnya sudah harus teruji dalam penderitaan Salib. Oleh karenanya, dalam perayaan Natal tahun ini umat Kristiani harus lebih peka melihat terang. Kalau perlu umat Kristiani harus menjadi terang kebenaran bagi sesamanya,” kata Yewangoe. (ONI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

    195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

    Nasional
    Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

    Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

    Nasional
    Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

    Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

    Nasional
    Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

    Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

    Nasional
    Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

    Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

    Nasional
    Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

    Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

    Nasional
    PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

    PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

    Nasional
    Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

    Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

    Nasional
    Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

    Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

    Nasional
    Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, 'Push Up'

    Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, "Push Up"

    Nasional
    KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

    KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

    Nasional
    Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

    Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

    Nasional
    Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

    Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

    Nasional
    KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

    KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

    Nasional
    Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

    Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com