Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siapa Pencipta Pohon Natal Berlampu?

Kompas.com - 23/12/2010, 08:26 WIB

KOMPAS.com — Siapakah yang pertama kali menciptakan pohon natal berhiaskan lampu-lampu cantik? Dialah Edward Hibberd Johnson, rekan Thomas Alva Edison yang pernah bekerja di Edison Electric Light Company.

Johnson menciptakan pohon natal tersebut tepat 128 tahun lalu, tanggal 22 Desember 1882. Ia membuatnya dengan melilitkan 80 lampu bohlam berwarna merah, putih, dan biru yang telah dirangkai dengan kabel pada pohon cemara.

Hasil ciptaan Johnson pertama kali dipajang di rumahnya di kawasan Fifth Avenue, New York, Amerika Serikat. Surat kabar Detroit Post dan Tribune melaporkan hasil ciptaan tersebut. Dan, kini Johnson dikenal sebagai "Bapak Pohon Natal Berlampu"

Johnson lahir pada 4 Januari 1846 dan meninggal pada 9 September 1917. Ia adalah penemu dan rekan bisnis Thomas Alva Edison serta pernah terlibat dalam pengelolaan organisasi yang kini berkembang menjadi General Electric.

Perkembangan Pohon Natal

Sejak temuan Johnson, penggunaan pohon natal berlampu terus berkembang. Tahun 1895, Presiden AS Grover Cleveland mulai menggunakan lampu untuk menghias pohon natal yang diletakkannya di Gedung Putih.

Mendekati akhir 1800-an, General Electric menawarkan lampu bohlam kecil yang harus repot-repot dirangkai bersama hingga bisa digunakan. Saking repotnya, orang sampai harus menyewa wireman untuk merangkainya.

Tahun 1900, toko-toko besar di Amerika mulai memajang pohon natal berhiaskan lampu untuk menarik konsumen. Kalangan high end mulai menggelar pesta pohon natal yang berbiaya tinggi. Pohon natalnya saja berharga lebih kurang 2.000 dollar AS atau sekitar 19 juta rupiah.

Nah, pada tahun 1903, The American Eveready Co mengeluarkan edisi rangkaian lampu natal yang siap di-instal. Setiap lampu bohlam telah dilengkapi sekrup dan pohon natalnya pun dilengkapi stop kontak yang langsung bisa dicolok listrik.

Dari Lilin ke Listrik

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com