Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Kapal Pecah 48 Orang

Kompas.com - 20/12/2010, 17:20 WIB

SYDNEY, KOMPAS.com — Sekitar 48 orang meninggal setelah sebuah kapal pengungsi mengalami kecelakaan di perairan Australia pada pekan lalu.

"Kita mungkin tidak akan mengetahui jumlah pastinya. Namun, informasi yang datang pada saya saat ini, sekitar 90 orang berada di kapal itu," kata Perdana Menteri Australia Julia Gillard pada Senin (20/12/2010).

"Ini berarti kita masih belum dapat menemukan sekitar 18 orang lainnya," katanya.

Jenazah 30 warga Iran, pengungsi Kurdi, dan Irak telah ditemukan menyusul tabrakan kapal naas tersebut pada Rabu di Kepulauan Christmas. Adapun 42 orang lainnya selamat.

Ketegangan telah meluap menjadi aksi demonstrasi di pusat penahanan di pulau tersebut pada hari Jumat. Para pengacara mengatakan, korban selamat dari kecelakaan kapal tersebut, termasuk tiga anak yang menjadi yatim akibat bencana itu, telah terpisah dari tahanan lainnya.

Namun, juru bicara Departemen Imigrasi Australia menyatakan bahwa aksi protes yang dilakukan bersifat damai dan tidak mengakibatkan kerusakan terhadap sejumlah fasilitas di Pulau Christmas, yang dibangun khusus bagi para pencari suaka ketika proses klaim mereka ditinjau.

Protes pertama melibatkan 50 orang. Mereka melampiaskan rasa frustasinya terhadap kondisi di dalam kamp, termasuk buruknya kondisi pendingin ruangan akibat kurangnya pasokan listrik di pulau tersebut. Aksi lainnya terkait kematian para korban kecelakaan kapal itu.

Demonstrasi kedua melibatkan 70 orang. Aksi tersebut digelar dengan duduk bersama di gerbang. Beberapa orang memegang spanduk, meminta pertolongan dari Perserikatan Bangsa Bangsa.

Ratusan pencari suaka, yang sebagian besar berasal dari Irak, Afghanistan, dan Sri Lanka, berbondong-bondong menuju Pulau Christmas dalam 12 bulan terakhir. Kondisi ini menyebabkan semakin padatnya pulau itu sehingga beberapa fasilitas baru perlu dibangun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com