Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jepang Minta Korut Tidak Provokatif

Kompas.com - 20/12/2010, 11:29 WIB

TOKYO, KOMPAS.com - Pemerintah Jepang, Senin (20/12), meminta Korea Utara tidak melakukan tindakan provokatif dalam menanggapi rencana latihan perang Seoul di pulau perbatasan Korea Selatan.

"Pemerintah Jepang sangat berharap Korea Utara tidak akan menggunakan latihan militer itu sebagai alasan untuk melakukan aksi provokatif," kata kepala juru bicara pemerintah Jepang, Yoshito Sengoku, dalam jumpa pers rutin.

Sengoku mendukung rencana Korea Selatan untuk melakukan latihan militer tersebut dengan mengatakan Seoul memiliki hak dalam menentukan kapan mereka akan menggelar latihan militernya. Sebelumnya, Senin pagi, Perdana Menteri Jepang Naoto Kan bertemu dengan Menteri Luar Negeri Seiji Maehara dan Menteri Pertahanan Toshimi Kitazawa dan memerintahkan keduanya untuk menjamin keselamatan warga Jepang.

Kementerian Luar Negeri Korea Selatan mengumumkan bahwa latihan militer akan berlangsung Senin walaupun Korea Utara mengancam akan melakukan aksi pembalasan. Namun latihan itu kemudian ditanda karena adanya kabut laut.

Latihan perang serupa yang dilakukan Angkatan Laut Korea Selatan di Pulau Yeongpyeong yang terletak di Laut Kuning 23 November lalu direspon pihak Korea Utara dengan menembakkan seratusan peluru artileri yang menewaskan empat orang, termasuk dua warga sipil, di pulau itu serta merusak sejumlah rumah.

Korea Utara telah mengancam akan merespon dengan aksi yang lebih mematikan kali ini, dengan menyebutkan peluru yang ditembakkan pada latihan pada 23 November itu jatuh di wilayah perairannya dan itulah yang mendorongnya untuk melakukan tembakan balasan.  Korea Utara menolak untuk mengakui garis perbatasan di Laut Kuning yang ditetapkan PBB usai Perang Korea tahun 1950-1953.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com