Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berlusconi Menang, Kerusuhan Landa Roma

Kompas.com - 16/12/2010, 04:13 WIB

Roma, Rabu - Roma hari Rabu (15/12) masih terhuyung-huyung karena kerusuhan terburuk dalam lebih dari 30 tahun. Kerusuhan berlangsung menyusul kemenangan tipis Perdana Menteri Silvio Berlusconi di Majelis Rendah parlemen.

Berlusconi selamat dari mosi tidak percaya di Majelis Rendah dengan perbedaan hanya tiga suara.

Ketua Parlemen Gianfranco Fini meninggalkan koalisi berkuasa dengan sekutu-sekutunya beberapa bulan lalu.

Lebih dari 100 orang cedera pada hari Selasa dalam aksi kerusuhan jalanan yang dipicu hasil pemungutan suara di parlemen itu. Ratusan demonstran anti-Berlusconi dan polisi antihuru-hara bentrok di beberapa jalan paling banyak turis di ibu kota Italia itu.

”Aksi itu bukan sebuah ungkapan kebebasan. Itu adalah sebuah serangan kelompok-kelompok holigan yang terorganisasi,” kata Berlusconi dalam sebuah acara televisi.

Para demonstran membakar mobil-mobil, melempar dengan batu, dan memukuli polisi dengan tongkat besi. Polisi membalas dengan menembakkan gas air mata dan balik memukuli demonstran.

”Roma tak pernah rusuh sejak tahun 1977, saat Italia diguncang akibat militansi politik yang penuh kekerasan,” demikian harian Corriere della Sera.

Wali Kota Roma Gianni Alemanno yang dikutip harian La Repubblica mengatakan, bentrokan-bentrokan itu ”mengejutkan”. Dia menyamakannya dengan iklim kekerasan yang ada di jalan-jalan Roma tahun 1970-an, ”Yang saya kira tidak akan pernah terjadi lagi,” ujarnya.

Peringatan

”Ledakan kekerasan yang absurd dan merusak sebagian Roma merupakan sebuah lonceng peringatan karena ... sebuah pemberontakan tanpa aturan sedang mengakar,” kata surat kabar Il Messaggero.

”Tidak ada alasan di dunia ini untuk kekerasan,” kata Pierluigi Bersani, pemimpin Partai Demokrat, partai oposisi yang kiri-tengah.

Menteri Dalam Negeri Roberto Maroni mengatakan, bentrokan itu disebabkan oleh 2.000 orang yang menyusupi sebuah prosesi yang dilakukan 20.000 orang. ”Penyusup ingin mendorong kekerasan yang mampu memicu akhir dunia,” ungkapnya.

Berlusconi hari Rabu mengatakan, dia akan mencoba meningkatkan dukungan parlemen. Dia mengimbau anggota-anggota parlemen untuk bergabung dalam kekuasaan.

Berlusconi memenangi ujian mosi tidak percaya di Majelis Rendah parlemen itu dengan hanya selisih tiga suara. Hal itu tetap membuat Berlusconi kesulitan dalam menjalankan pemerintah secara efektif. Berlusconi tetap dalam keadaan rawan untuk diguncang. (AFP/AP/DI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com