KOMPAS.com – Konglomerat minyak Rusia Mikhail Khodorkovsky bisa bernapas sedikit lega. Pasalnya, pengadilan, sebagaimana warta AP dan AFP, Rabu (15/12/2010), menunda vonis hingga akhir bulan.
Khodorkovsky tengah menjalani hukuman penjara delapan tahun atas dakwaan penipuan dan penghindaran pajak. Dalam pengadilan terbaru terhadap dirinya, Khodorkosvky dituduh mencuri ratusan juta ton minyak dari perusahaan minyak miliknya, Yukos, dan memutihkan hasilnya.
Menurut dakwaan, dia dan mitra bisnisnya, Platon Lebedev mencuri lebih dari 2 miliar barrel minyak antara 1998 dan 2003. Kendati demikian, Khodorkovsky menyatakan tuduhan itu sampah. Sedangkan, pendukungnya menyatakan perkara tersebut diajukan dengan motif politik.
Vonis perkara ini akan mulai dibacakan pada 27 Desember. Tidak ada keterangan mengenai alasan penundaan pengumuman.
Kurungan
Khodorkovsky akan bebas dari hukuman tahun depan. Namun, perkara baru ini bisa mendatangkan vonis kurungan dan dia bisa menghuni penjara hingga 2017.
Banyak pihak yang berseberangan dengan pemerintah Rusia yakin pemeirntah menghendaki bekas salah seorang terkaya Rusia itu berada di balik terali besi selama mungkin. Sebab, dia menantang mantan Presiden Vladimir Putin dengan mendanai oposisi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.