Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Buru Perampok ATM BRI Bekasi

Kompas.com - 13/12/2010, 11:28 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Petugas Polrestro Bekasi masih memburu delapan perampok bersenjata api yang menggasak mesin anjungan tunai mandiri (ATM) BRI di toko waralaba Alfamart, Jalan Alinda II, Komplek Bumi Alinda Permai, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi, Sabtu (11/12/2010) dini hari.

"Polisi masih menyelidiki jejak pelaku clan kini masih terus memburunya," kata Kasat Reskrim Polrestro Bekasi, Komisaris Ade Ary Syam Indradi, di Bekasi, Minggu.

Menurut Ade, hingga kemarin total kerugian atau uang tunai yang berada di brankas ATM belum bisa dipastikan. "Pihak BRI belum memberi keterangan kepada penyidik tentang uang yang di mesin ATM," jelas Ade.

Pelaku saat beraksi masuk ketoko waralaba dengan menggunting gembak rolling door, lain masuk membongkar mesin ATM. Tak hanya itu, empat warga yang tengah duduk di sebuah warung disekap kawanan perampok. Para korban dimasukan ke mobil Toyota Avanza kemudian dibuang di pinggir jalan tak jauh dari lokasi kejadian.

Pengamanan maksimal

Secara terpisah, PT Bank BRI mengatakan sudah menerapkan sistem pengamanan mesin ATM sesuai standar dan optimal. Kasus pembobolan uang tunai Rp 150 juta di ATM BRI di Alfamart Bekasi Utara sudah diserahkan ke pihak polisi.

Sekretaris Perusahaan Bank BRI, Muhamad Ali, di Jakarta, Minggu (12/12/2010) mengatakan, sistem pengamanan ATM BRI sudah optimal dan maksimal sesuai standar operasi.

"Bila ada perencanaan kejahatan yang lebih matang atau profesional dari para pelaku, tentu siapa pun tak mengetahui sebelumnya," katanya.

Menurut Ali, kasus tersebut sudah ditangani petugas Polrestro Bekasi Kota. Uang Rp 150 juta di ATM BRI yang digasak perampok seluruhnya ditanggung asuransi.

"Untuk menjaga agar kasus ini terungkap secara obyektif, BRI sudah menyerahkan kasus ini ke polisi," ujar Ali.

Sebelumnya perampokan bersenjata pernah terjadi akhir Agustus lalu. Arif Fauzi, seorang nasabah bank dan pemilik bengkel sepeda motor di Kampung Ujung Harapan, Desa Bahagia, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, menjadi korban aksi kejahatan para perampok.

Setelah mengambil uang tunai senilai Rp 17 juta dari Bank BCA di kawanan Harapan Indah, Kota Bekasi, ia dirampok oleh empat orang kawanan perampok dengan menodongkan senjata tajam. Arif kemudian diikat kedua tangannya di dalam bengkelnya.

Perampokan juga pernah terjadi di Kabupaten Bekasi akhir Juni 2008. Kala itu BRI Unit Kedung Waringin, Kabupaten Bekasi, disatroni kawanan penjahat, pada siang bolong. Uang yang dibawa kabur perampok mencapai Rp 100 juta lebih.

Perampokan bank yang lokasinya di tepi jalan menuju perbatasan Bekasi-Karawang itu saat kejadian ada tujuh pegawai, termasuk Kepala Unit BRI, dua nasabah, seorang petugas satpam, dan seorang petugas jasa kebersihan.

Ketika kantor bank hendak tutup, tiba-tiba enam lelaki menerobos masuk. Salah satunya menodongkan senjata dan mengancam agar korban tak berteriak.
Perampok melumpuhkan para korbannya dengan mengikat mereka kemudian menyekapnya di gudang di ruang belakang.

Penjahat tidak segan menggetok kepala korbannya dengan gagang senjata. Sedikitnya empat orang korban mengalami cidera di kepala akibat digetok penjahat.

Salah seorang korban yang disekap berhasil menelepon istrinya agar sang istri memberitahu polisi tentang perampokan itu. Selang setengah jam setelah penjahat masuk bank, polisi mengepung kantor bank tersebut namun kawanan penjahat lebih dulu kabur. (chi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com