Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tentara Rusia Bunuh 3 Gerilyawan Islam

Kompas.com - 13/12/2010, 03:45 WIB

MOSKOW, KOMPAS.com - Pasukan keamanan Rusia membunuh tiga orang dalam penyerbuan di daerah bergolak Dagestan di Kaukasus Utara, termasuk seorang militan Islam yang dituduh terlibat dalam sejumlah serangan belum lama ini.

Dua militan dan seorang kaki-tangan mereka tewas dalam penyerbuan terhadap sebuah rumah di dekat Buinaksk, Dagestan, termasuk pemimpin jaringan militan Nabi Migitdinov, kata Komite Anti-Teror Nasional (NAC) kepada Interfax, Minggu (12/12/2010).

Migitdinov terlibat dalam serangan terhadap pos polisi dan sebuah sauna di kota Buinaksk, yang terletak sekitar 40 kilometer dari Makhachkala, ibukota Dagestan, yang menewaskan 11 orang, pada Agustus, kata NAC.

Serangan pada 13 Agustus menewaskan empat polisi di pos tersebut dan tujuh wanita di sauna, yang berjarak beberapa meter.

Dalam penyerbuan pasukan keamanan Minggu, pemilik rumah itu tewas bersama dua militan setelah negosiasi agar ia menyerah gagal, kata NAC. "Ia tidak keluar dari rumah itu dan tidak mengangkat telefon," tambah komite tersebut.

Kekerasan berkobar di Kaukasus Utara yang berpenduduk mayoritas muslim, basis gerilyawan yang marah karena kemiskinan dan terdorong oleh ideologi jihad global ingin mendirikan sebuah negara merdeka yang berdasarkan hukum syariah.

Pada 24 September, sejumlah penyerang bersenjata menembak mati seorang kepala sekolah di rumahnya di provinsi Dagestan, Rusia, sementara bentrokan lain menewaskan delapan orang di wilayah Kaukasus Utara.

Dalam beberapa bulan ini, serangan terhadap guru dan imam semakin sering terjadi di Dagestan, dalam apa yang disebut analis sebagai upaya gerilyawan untuk mengincar orang-orang yang mereka yakini tidak mematuhi ajaran Islam yang benar.

Kremlin hingga kini masih berusaha mengatasi gerilyawan muslim di Kaukasus, satu dasawarsa setelah pasukan federal mendongkel dominasi separatis di Chechnya.

Dagestan, yang terletak di kawasan pesisir Laut Kaspia, telah menggantikan wilayah-wilayah tetangganya sebagai pusat kekerasan di Kaukasus Utara yang berpenduduk mayoritas muslim.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com