Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Abu Tholut" Itu Dikenal sebagai Om Yon

Kompas.com - 10/12/2010, 16:40 WIB

KUDUS, KOMPAS.com — Seorang pria yang diduga Abu Tholut alias Imron, yang ditangkap anggota Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri, Jumat (10/12/2010) pagi, diketahui oleh warga sudah lama menghilang dari rumahnya sejak merebaknya kasus terorisme belakangan ini.

Keterangan yang dikumpulkan dari lokasi penangkapan Abu Tholut di Desa Bae, Kudus, Jawa Tengah, Jumat, menyebutkan, Abu ditangkap kurang dari 24 jam setelah pulang mengunjungi keluarganya di Desa Bae.

Orang yang diduga Abu Tholut itu baru pulang ke rumah pada Kamis (9/12/2010) malam dan paginya langsung diciduk aparat Densus 88. 

Ibrahim, warga setempat, mengungkapkan, orang yang diduga Abu Tholut itu memang lama tidak kelihatan, tepatnya sejak kasus terorisme mencuat kembali bersamaan dengan kasus perampokan di Bank CIMB Niaga Medan beberapa bulan lalu.

Sebetulnya, kata dia, Abu Tholut alias Imron atau biasa disebut warga dengan sebutan Om Yon itu tinggal di Kudus bersama istri di rumah mertuanya sejak tahun 2002 hingga 2004.

Selanjutnya, kata dia, Abu Tholut membangun rumah sendiri di samping rumah mertuanya pada 2005. "Hanya, sejak setahun terakhir, tidak kelihatan lagi bersamaan isu teroris yang kembali mencuat," ujarnya.

Ia mengakui, sosok yang diduga Abu Tholut tersebut cukup akrab dengan warga mengingat setiap diundang menghadiri pertemuan warga desa selalu menyempatkan diri. "Warga sudah menduga dia merupakan buruan polisi, tetapi warga sekitar tidak bisa berbuat apa-apa karena setahun terakhir dia tidak pernah kelihatan," ujarnya.

Keraguan warga akhirnya terjawab setelah orang yang diduga itu ditangkap anggota Densus 88, Jumat sekitar pukul 08.00 WIB. Ia mengatakan, jumlah petugas yang melakukan penangkapan cukup banyak karena ada yang mengendarai enam sepeda motor dan dua mobil.

"Saya juga sempat mendengar suara tembakan berulang kali saat proses penangkapannya," ujarnya.

Pernyataan senada diungkapkan warga lain, Rohman. Ia mengaku mendengar suara tembakan sebanyak lima kali lebih. "Tetapi, saya tidak berani memastikan dia ditembak atau tidak meskipun dari cara berjalannya terlihat sedikit pincang," ujarnya.

Sejumlah warga yang berupaya mendekat, katanya, dilarang petugas dan diminta menjauhi lokasi rumah yang diduga Abu Tholut tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

    Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

    Nasional
    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

    Nasional
    Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

    Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

    [POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

    Nasional
    Kualitas Menteri Syahrul...

    Kualitas Menteri Syahrul...

    Nasional
    Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

    Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

    Nasional
    Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

    Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

    Nasional
    Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

    Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

    Nasional
    Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

    Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

    Nasional
    Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

    Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

    Nasional
    Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

    Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

    Nasional
    Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

    Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

    Nasional
    Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

    Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

    Nasional
    Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

    Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com