Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hadiah Confucius, Nobel ala China

Kompas.com - 08/12/2010, 15:06 WIB

BEIJING, KOMPAS.com — China akan memberikan penghargaan "Hadiah Perdamaian Confucius" kepada seorang mantan Wakil Presiden Taiwan Lien Chan sehari sebelum pemberian Hadiah Nobel Perdamaian kepada seorang pembangkang China yang dipenjara, Liu Xiaobo.

China sangat marah terhadap pemberian Hadiah Nobel Perdamaian yang diberikan kepada Liu, Oktober lalu, dan menyebutkan hal itu sebagai sebuah penghinaan karena diberikan kepada seorang kriminal dan tokoh pergerakan bawah tanah.

Penghargaan Confucius yang baru saja dicetuskan itu diambil dari nama seorang filsuf kuno China yang baru-baru ini "dimiliki" oleh Partai Komunis, idenya berasal dari sebuah opini yang dimuat di tabloid populer Global Times tiga pekan lalu. "Hal tersebut merupakan respons damai terhadap penghargaan Nobel Perdamaian 2010 ... dan hal itu menjelaskan pandangan warga China terhadap perdamaian," kata pihak penyelenggara dalam pernyataan tertulis melalui e-mail.

Upacara penganugerahan akan diselenggarakan di Beijing, hari Kamis, sehari sebelum Liu secara resmi mendapat Hadiah Nobel Perdamaian di Oslo. Liu dan istrinya tidak diizinkan pergi ke Oslo oleh Pemerintah China, bahkan istri Liu dijatuhi hukuman tahanan rumah.

Lien Chan mengungguli lima nominator lain, yaitu pemenang Nobel Perdamaian Mahmud Abbas dan Nelson Mandela, pendiri Microsoft Bill Gates, penyair China Qiao Damo, dan duta yang dipilih China, Panchen Lama, tokoh kedua paling berpengaruh di Buddhisme Tibet. "Lien Chan paling menonjol dari enam kandidat lainnya karena ia menciptakan jembatan perdamaian antara Taiwan dan China daratan, membawa kebahagiaan dan kemakmuran bagi kedua warga di antara Selat Taiwan," tulis pernyataan tersebut.

Undangan untuk prosesi pernyerahan hadiah tersebut dibuat oleh Kementerian Kebudayaan. Lien menyeberang ke China pada 2005 dengan kapasitasnya sebagai ketua partai Kuomintang (KMT), atau Partai Nasionalis, kunjungan pertama yang dilakukan sejak komunis memenangkan kekuasaan di China daratan pada tahun 1949 dan memaksa KMT mengungsi ke Taiwan.

Sejak itu ia telah melakukan sejumlah kunjungan ke China dan menggelar beberapa pertemuan dengan Presiden China Hu Jintao. Lien kini menjabat sebagai Presiden Kehormatan KMT. Hubungan antara China dan Taiwan telah menghangat sejak KMT memenangkan kekuasaan di pemilihan presiden di Pulau Taiwan tersebut, yang ditandai dengan sejumlah perjanjian dagang dan ekonomi. Sementara itu, Lien tidak dapat dihubungi untuk memberikan komentar.

Pihak pelaksana mengharapkan bahwa suatu hari nanti panitia penghargaan Confucius Perdamaian dan panitia Nobel dapat bekerja sama walaupun menggelar acara penganugerahan dengan nominator yang sama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com