Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korut Gelar Latihan, Saham Korsel Resah

Kompas.com - 08/12/2010, 12:35 WIB

SEOUL, KOMPAS.com Korea Utara menembakkan artileri di perairan pantai baratnya, Rabu, dan sempat membuat pasar keuangan Korea Selatan gelisah. Walau demikian, pasar segera pulih setelah media memberitakan bahwa itu hanyalah latihan militer.

Seorang pejabat militer Korea Selatan (Korsel) mengatakan, pada pukul 09.04 waktu setempat, sejumlah peluru artileri jatuh di daerah Korea Utara (Korut) di utara Garis Perbatasan Utara. Penembakan yang menurut media lokal merupakan latihan militer itu terjadi hanya dua minggu setelah Korut menembaki sebuah pulau Korsel dekat perbatasan yang disengketakan di lepas pantai barat semenanjung Korea yang terbagi dua itu.

Latihan dilakukan saat pejabat penting militer Amerika Serikat mengunjungi Seoul. Di sana mereka mendesak China untuk bertindak sebagai satu pemimpin dunia dan mengekang Korut selaku sekutunya untuk memperingatkan bahwa "orang jahat" dari Pyongyang akan terus berusaha mengacaukan kawasan itu. Laksamana Mike Mullen, Ketua Gabungan Kepala Staf AS, mengunjungi ibu kota Korsel, Seoul, untuk menunjukkan komitmen dan solidaritasnya pada sekutu AS itu setelah Korut memberikan serangan dan mengungkapkan kemajuan bidang nuklirnya.

Dalam sebuah indikasi kegiatan diplomatik yang muncul sejak Korut menyerang sebuah pulau Korsel, surat kabar The Washington Post  memberitakan bahwa Gubernur New Mexico Bill Richardson mungkin akan mengunjungi Pyongyang pekan depan untuk menjalani sebuah perundingan pribadi dengan para pejabat penting atas undangan orang penting di sana. Kunjungan Mullen ke Korsel dan Jepang menyusul perundingan di Washington, Senin, antara Menlu AS Hillary Clinton dan sejawat-sejawat dari Korsel dan Jepang. Ketiga menlu itu menyatakan sangat cemas atas serangan-serangan Korut dan menyerukan China melakukan tindakan terhadap sekutunya yang suka melawan itu.

Selasa, Beijing mengancam balik AS dan sekutu-sekutu Asianya atas penolakan mereka untuk berunding dengan Korut. Mereka mengatakan, dialog adalah satu-satunya jalan untuk meredakan ketegangan yang meningkat di semenanjung Korea itu. Namun, Mullen mengatakan, China harus berbuat lebih banyak karena ekonomi mereka tergantung pada stabilitas.

"Mereka adalah pemimpin dunia dan para pemimpin harus berusaha, terutama untuk mencegah krisis-krisis dan mencegah kegiatan-kegiatan yang membuat ketidakstabilan yang sangat jelas datang dari para pemimpin di Pyongyang," katanya. China menganggap Korut sebagai salah satu penyangga strategis terhadap Korsel (sekutu AS), juga mitra dagang dan penyumbang terbesar terhadap Pyongyang.

Menurut pejabat itu, Wakil Menlu AS Jim Steinberg akan memimpin delegasi AS ke China pekan depan dalam usaha membujuk Beijing untuk lebih menekan Pyongyang walaupun China khawatir bahwa ini mungkin membuat Korut goyah. Ketika Korsel melancarkan latihan militernya sendiri dengan menggunakan peluru tajam, Mullen akan bertemu dengan para pejabat senior militer Korsel dan Presiden Lee Myung-bak. Lee mengatakan, ia akan mengubah pulau yang diserang bulan lalu itu dan empat pulau lainnya menjadi benteng militer.

Mullen mengatakan, ia ingin meninjau berbagai latihan militer Korsel yang direncanakan akan diselenggarakan dalam bulan-bulan depan dan bekerja sama dengan Seoul untuk menenangkan situasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com