Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lokasi Strategis AS Ikut Bocor

Kompas.com - 08/12/2010, 03:39 WIB

WASHINGTON DC, SENIN - Pembocoran kawat diplomatik rahasia Departemen Luar Negeri AS oleh WikiLeaks semakin membuat gerah pejabat negara itu. Senin (6/12), situs tersebut membocorkan daftar lokasi instalasi-instalasi vital bagi kepentingan AS di seluruh dunia, yang membuat AS panik.

Daftar lokasi strategis tersebut muncul dalam komunikasi diplomatik antara Deplu AS dan kantor-kantor perwakilan AS di seluruh dunia, Februari 2009.

Dalam kawatnya, Deplu AS meminta para diplomat di luar negeri mengidentifikasi berbagai instalasi yang, apabila rusak atau hancur, akan membahayakan kesehatan masyarakat, keamanan ekonomi, dan atau keamanan nasional dan dalam negeri AS.

Permintaan ini segera direspons para diplomat AS dengan mengirimkan daftar instalasi vital, seperti tambang, kompleks manufaktur, fasilitas riset, produsen vaksin, pabrik komponen senjata, pemasok makanan, pelabuhan, bandara, jalur pipa minyak/gas, jaringan kabel telekomunikasi bawah laut, hingga lokasi produksi mineral dan zat kimia yang vital bagi industri AS.

Para diplomat juga membuat daftar jalur transportasi strategis untuk memasok kebutuhan pasukan AS dan kepentingan AS lainnya di luar negeri, seperti Selat Hormuz, Teluk Persia, dan Terusan Panama. Kawat tersebut juga memuat daftar bendungan yang terletak dekat dengan perbatasan wilayah AS dan simpul-simpul komunikasi yang, jika rusak, akan mengganggu komunikasi global.

Pejabat AS dan Inggris langsung mengecam pembocoran informasi tersebut. Juru bicara Deplu AS, PJ Crowley, menyatakan, pembocoran informasi semacam itu sama saja dengan memberikan daftar sasaran bagi kelompok-kelompok semacam Al Qaeda.

”Ada alasan kuat dan sah untuk merahasiakan informasi vital, termasuk identifikasi berbagai infrastruktur yang penting, tidak hanya bagi ekonomi dan masyarakat kami (AS), tetapi juga bagi negara-negara lain,” tandas Crowley, Senin.

Perdana Menteri Inggris David Cameron menyatakan, penerbitan informasi tersebut merusak keamanan nasional di AS, Inggris, dan tempat-tempat lain di dunia.

Malcolm Rifkind, mantan Menteri Luar Negeri Inggris yang kini menjabat sebagai Komite Keamanan dan Intelijen Parlemen Inggris, menyebut bocoran daftar instalasi vital tersebut merupakan ”hadiah” bagi kelompok-kelompok teroris musuh AS.

Rusia tuntut penjelasan

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com