Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Brasil Mengakui Negara Palestina

Kompas.com - 04/12/2010, 11:46 WIB

WASHINGTON, KOMPAS.com- Parlemen Amerika Serikat, hari ini mengecam keras Brasil yang kemarin memutuskan untuk mengakui negara Palestina dengan luas wilayah yang sama seperti sebelum Israel merebut Tepi Barat dan Gaza pada 1967. 

"Keputusan Brazil sangat disesalkan dan hanya akan merusak perdamaian serta keamanan di Timur Tengah," kata anggota Komite Urusan Luar Negeri Parlemen AS dari Partai Republik Ileana Ros-Lehtinen, Jumat waktu setempat.

Ros-Lehtinen yang akan bertindak sebagai panel pada bulan Januari itu mengatakan, negara yang bertanggung jawab akan menunggu sebelum melakukan langkah tersebut, setidaknya hingga Palestina memulai pembicaraan langsung dengan Israel dan mengakui keberadaan negara Yahudi tersebut.

Presiden Brazil Luiz Inacio Lula da Silva, Jumat, mengumumkan keputusan tersebut dalam suratnya kepada Presiden Palestina Mahmud Abbas dan merilisnya di laman internet Kementerian Luar Negeri Brazil.

Komunitas internasional mendukung tuntutan Palestina bagi sebuah negara yang mencakup sebagian besar Jalur Gaza, Tepi Barat, dan Jerusalem Timur, semua wilayah tersebut diduduki Israel lewat Perang Enam Hari pada 1967.

Namun, AS dan sebagian besar pemerintah Barat telah menunda pengakuan Palestina sebagai negara, dengan mengatakan bahwa mereka akan mengakui proses tersebut bila diiringi dengan proses negosiasi kesepakatan perdamaian dengan Israel.

Keputusan Brazil juga memantik emosi dari perwakilan Partai Demokrat AS Eliot Engel, yang mengatakan bahwa keputusan tersebut adalah sesat serta mencerminkan hembusan kebijakan luar negeri terakhir Lula yang sebelumnya sudah keluar jalur.

Engel mengaitkan keputusan tersebut dengan "kemesraannya" dengan Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad dan mengingatkan bahwa Brazil tengah membangun kekuatan sebagai suara vokal di dunia, namun melelui keputusan yang salah dengan langkah itu.

Lula akan mundur dalam empat pekan dan akan menyerahkan jabatannya kepada Dilma Roussef, wanita yang merupakan mantan pemimpin kabinetnya. 

"Brazil mengirimkan pesan kepada Palestina bahwa mereka tidak harus mengikuti proses perdamaian untuk mendapat pengakuan sebagai negara berdaulat," kata Engel, yang merupakan Ketua Bersama Kongress AS Kaukus Brazil.

Anggota parlemen AS tersebut juga menyatakan bahwa ia tetap mendukung Brazil sebagai negara demokrasi dinamis dan beragam yang suatu hari nanti akan mengambil tempat di sisi para negara pemimpin dunia.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com