Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sol Jong-Sik Membelot ke Korea Selatan

Kompas.com - 03/12/2010, 16:41 WIB

SEOUL, KOMPAS.com — Sol Jong-Sik, seorang pejabat Korea Utara yang mengawasi sebuah organisasi kepemudaan provinsi, membelot ke Korea Selatan.

Surat kabar Chosun Ilbo yang mengutip sumber-sumber tepercaya mengatakan pada Jumat (3/12/2010), Sol Jong-Sik, Sekretaris I Komite Liga Pemuda Sosialis Kim Il-Sung di Provinsi Pyanggang, melarikan diri ke Korea Selatan (Korsel) pada Juni tahun lalu.

Kantor berita Yonhap yang mengutip sebuah sumber dari pemerintah mengatakan, seorang pejabat senior dari komite provinsi itu telah menbelot, tanpa menyebut namanya.

Badan Intelijen Nasional Korsel menolak memberikan komentar mengenai berita itu.

"Sol adalah salah seorang dari para pejabat yang berusia 30-40 tahun yang dijanjikan akan menduduki jabatan penting, sebagai pembuka jalan bagi suksesi kepemimpinan negara itu pada Kim Jong-Un, putra bungsu Kim Jong-il," kata satu sumber kepada Chosun Ilbo.

"Keingintahuan Sol tentang dunia luar dan kesukaannya terhadap drama-drama TV Korsel membuat dia menghadapi masalah," kata sumber itu.

Nama liga pemuda itu diambil dari nama pendiri negara komunis yang berhaluan keras itu, Kim Il-Sung.

Putranya dan kini pemimpin negara itu, Kim Jong-il, sedang bersiap-siap untuk menyerahkan kekuasaan kepada putranya, Kim Jong-Un.

"Sol kali terakhir tampil di publik Korut pada April tahun lalu. Ketika ia, menghadiri acara terpilihnya kembali Kim Jong-il sebagai Ketua Komisi Pertahanan Nasional yang memiliki kekuasaan besar," kata Yonhap.

Chosun mengutip pernyataan sumber-sumber lain yang mengatakan, seorang diplomat Korut yang ditempatkan di satu negara Asia yang tidak disebutkan namanya dan seorang eksekutif perusahaan perdagangan juga membelot ke Korsel.

Menurut sebuah telegram diplomatik AS yang dibocorkan, menteri luar negeri (waktu itu) Yu Myung-Hwan mengemukakan kepada para pejabat Amerika pada Januari 2010 bahwa beberapa pejabat Korut yang bekerja di luar negeri baru-baru ini membelot ke Korsel.

"Yu menegaskan, pembelotan-pembelotan itu tidak diumumkan ke publik," menurut telegram yang dibocorkan laman internet WikiLeaks itu.

Suksesi tidak berlangsung mulus. Perubahan mata uang menimbulkan masalah-masalah besar bagi rezim komunis itu. Lebih dari 20.000 warga Korut telah melarikan diri ke Korsel sejak Perang Korea 1950-1953.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com