MOSKOW, KOMPAS.com - Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Rusia membantah rumor media, bahwa Rusia telah menggelar rudal nuklir jarak dekatnya di dekat perbatasannya dengan negara-negara NATO.
Surat kabar Wall Street Journal dalam sebuah artikel yang disiarkan Selasa (30/11/2010) mengatakan, AS meyakini Rusia memindahkan sejumlah hulu ledak nuklir taktis jarak dekatnya ke fasilitas-fasilitas dekat sekutu NATO dalam musim semi baru-baru ini.
"Kami tidak mengusung rudal apapun di wilayah Kaliningrad," kata Jenderal Nikolai Makarov, mengomentari laporan itu.
Moskow sejak lama menentang penggelaran fasilitas pertahanan rudal NATO di dekat perbatasannya, dengan mengklaim mereka akan mengancam keamanan dan merusak strategi keseimbangan pasukan di Eropa.
AS menghapus rencana-rencana sebelumnya pada September lalu untuk penempatan sistem pertahanan antirudal di Republik Czech dan Polandia.
Moskow menyambut baik langkah itu. Presiden Dmitry Medvedev mengatakan, Rusia akan mencabut rencana untuk menggelar rudal taktis Iskander-M di Wilayah Kaliningrad, yang berbatasan dengan para anggota NATO, Polandia dan Lithuania.
Sistem Iskander-M (NATO melaporkan dengan nama SS-26 Stone) dilengkapi dengan dua propelan padat tingkat satu 9M723K1 rudal berpemandu dengan kemampuan kuasi-balistik.
Rudal ini memiliki jangkauan 400 km (250 mil) dan dilaporkan dapat membawa hulu ledak konvensional dan nuklir.
Namun, Washington tidak menyerah pada inisiatif perisai rudal Eropa.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.