Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gereja Doakan Pembuat SMS Provokatif

Kompas.com - 28/11/2010, 23:53 WIB

AMBON, KOMPAS.com - Pelaksanaan ibadah Minggu, baik Protestan maupun Katholik di Ambon, ibu kota provinsi Maluku, mendoakan oknum pembuat maupun pengedar pesan singkat (SMS) provokatif.

SMS itu meresahkan masyarakat dua pekan terakhir ini karena mengarah pada pemicu konflik sosial baru seperti pada 1999.

Para Pendeta dan Pastor mendoakan agar oknum pembuat maupun pengedar SMS provokatif itu menyadari perbuatannya dan menyadari bahwa hal tersebut meresahkan masyarakat Maluku karena tidak mau mengalami kembali penderitaan berkepanjangan.

Doa para Pendeta dan Pastor itu menindaklanjuti imbauan Gubernur Maluku, Karel Albert Ralahalu agar memerangi oknum yang tidak ingin masyarakat hidup berdampingan secara damai.

Isi SMS yang beredar berisi perkiraan terjadinya konflik baru dengan sasaran di Pasar Mardika pada 26 November 2010 dan warga Desa Batumerah, Kecamatan Sirimau (mayoritas beragama Islam) memblokir jalan.

Selain itu, SMS juga berisi warga Desa Passo, Kecamatan Baguala (mayoritas penduduknya Kristen) menyimpan amunisi dan warga Kariuw, Pulau Haruku (Maluku Tengah) yang mayoritas beragama Kristen hendak diserang warga desa tetangga yang beragama Islam.   

Pimpinan agama Kristen mendoakan agar aparat keamanan yang sigap menindaklanjuti SMS provokatif tersebut dan melacak oknum pembuat maupun pengedar dengan harapan ditangkap untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya.

Mereka juga mengingatkan jemaat agar tetap menjalin keharmonisan dengan basudara (saudara) beragama Islam guna menangkal SMS provokatif tersebut.

Pimpinan agama juga menyarankan agar kebersamaan yang dibingkai budaya pela dan gandong, termasuk jalinan kekerabatan lainnya diintensifkan sehingga provokator tidak mudah menyebarkan isu dengan tujuan memancing emosi warga.

Imbauan Gubernur   

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com