Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bromo Terus Erupsi

Kompas.com - 28/11/2010, 02:37 WIB

Probolinggo, Kompas - Gunung Bromo terus-menerus bererupsi sepanjang hari Sabtu (27/11). Sejak erupsi pada pukul 05.09 sampai berita ditulis sekitar pukul 17.00, kawah Bromo terus mengeluarkan asap kelabu tebal dan bergulung-gulung.

”Akumulasi energi masih cenderung naik,” kata Kepala Pos Pengamatan Gunung Bromo Muhammad Syafi’i, Sabtu (27/11).

Pada 27 November, tercatat 19 gempa vulkanik dangkal dengan amplitudo maksimal 7-38 mm dan lama gempa 10-50 detik. Tremor terjadi terus-menerus dengan amplitudo 28 mm. Pada Sabtu pagi juga terdeteksi satu gempa vulkanik dalam dengan amplitudo maksimal 38 mm dengan gempa sekunder primer 5 mm dan lama 28 detik.

Deformasi Gunung Bromo juga terus terjadi. Sepanjang 13-27 November terjadi penggembungan 12 mikroradian.

Secara kasatmata, kawah Bromo terus mengeluarkan asap kelabu kehitaman yang bergulung- gulung dengan intensitas berbeda-beda. Sabtu pagi sampai siang, Gunung Bromo tampak jelas. Namun, menjelang sore, gerimis dan kabut menutupi kawah.

Sehari sebelumnya, Gunung Bromo meletus kecil pada pukul 17.22. Saat itu asap kelabu kehitaman membubung sampai ketinggian 600-700 meter dari bibir kawah. Erupsi ini berlangsung selama 3 jam 56 menit.

Menurut Ketua Tim Tanggap Darurat Gunung Bromo Gde Suantika, ancaman terbatas di kaldera Bromo atau radius 3 km dari kawah. Sejauh ini, masih belum diperlukan evakuasi dan aktivitas di ring I atau radius 3 km dari kawah masih normal. Kendati demikian, warga diminta tetap waspada.

”Letusan yang terjadi sejak kemarin masih mungkin terjadi di hari-hari ke depan seperti pada letusan tahun 2000. Letusan ini terdiri atas abu vulkanik, sedikit material pasir, dan mungkin asap solfatara,” tutur Gde.

Sepanjang Sabtu, tidak ada bau belerang ataupun hujan abu di Desa Ngadas, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang. Namun, PMI tetap menyosialisasikan jalur pengungsian dan membagikan 2.000 masker kepada ketua RT di dua dusun— Ngadas, dan Jarak Ijo, Desa Ngadas.

Dari Cemoro Lawang di Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, juga tidak terlihat hujan abu ataupun bau belerang. Asap hanya terlihat kelabu membubung dari kawah ke arah barat daya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com