Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kamis Hari Berkabung

Kompas.com - 23/11/2010, 16:00 WIB

KOMPAS.com — Perdana Menteri Kamboja Hun Sen menetapkan dua hal terkait kecelakaan pada Festival Air, kemarin. Seturut catatan AP dan AFP pada Selasa (23/11/2010), ia menyatakan kalau hari ini adalah hari dimulainya proses identifikasi para korban tewas. "Hari ini kita mulai mengidentifikasi para korban," kata Juru Bicara Pemerintah Kamboja Khieu Kanharith.

Ia menambahkan, jumlah korban tewas yang terbanyak, sekitar dua pertiga, adalah perempuan.

"Pemerintah menetapkan Kamis (25/11/2010) sebagai hari berkabung nasional," kata Hun Sen di televisi nasional.

"Saya ingin sampaikan dukacita kepada seluruh warga negara serta keluarga para korban," imbuh Hun Sen.

Sampai kini, ada 345 korban tewas pada Festival Air. Kebanyakan dari mereka mereka terinjak-injak dan terjepit di sebuah jembatan di Phnom Penh. Tumpukan kacamata hitam dan sandal jepit tersebar di lokasi kejadian.

Penyebab

Belum bisa dipastikan penyebab kecelakaan. Namun, menurut Kanharith, muncul rumor di antara para penonton festival bahwa Jembatan Pulau Berlian yang menjadi lokasi kejadian goyang akibat kelebihan beban. "Maka mereka panik karena terlalu sesak dan tidak bisa bergerak," tambahnya.

Polisi mengangkut jenazah dari dan menuju lokasi dengan ambulans, sedangkan sebagian jenazah masih harus menunggu transportasi ke rumah sakit.

Hingga beberapa jam setelah insiden terjadi, ambulans masih berlalu-lalang mengangkut korban, yang sebagian menurut saksi mata merupakan anak muda.

Rumah Sakit Calmette, fasilitas kesehatan terbesar setempat, dipenuhi korban hingga sebagian harus dirawat di selasar rumah sakit.

Sejumlah korban dikabarkan luka parah sehingga muncul perkiraan bahwa jumlah korban tewas mungkin bertambah.

Upaya pencarian korban juga masih diteruskan ke sungai karena sejumlah korban tampak mengambang di bawah jembatan.

Catatan resmi sementara pemerintah, seperti dikatakan PM Hun Sen dalam pernyataannya Selasa pagi, adalah 345 korban tewas, sedangkan 320 lainnya luka. "Ini tragedi terparah selama 31 tahun terakhir sejak jatuhnya rezim Khmer Merah," tambahnya.

PM Hun Sen memerintahkan untuk dilakukan penyelidikan terhadap penyebab terjadinya kecelakaan ini. Pemerintah Kamboja juga menjanjikan uang dukacita sebesar 1.250 dollar AS untuk tiap korban tewas serta 250 dollar AS untuk setiap korban luka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com