Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mereka Membantah "Telantarkan" TKW

Kompas.com - 22/11/2010, 16:52 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Ini kisah soal politisi Senayan yang membantah. Seorang politisi membantah jika anggota fraksinya ikut pergi dalam studi banding RUU Rumah Susun ke Moskwa, Rusia. Politisi lain membantah jika rombongan DPR ke Rusia "menelantarkan" para TKW di Bandara Dubai. Bantahan ini disampaikan ketika Kompas.com mencoba menelusuri siapa saja anggota DPR yang pergi ke Negeri Beruang Merah itu. 

Penelusuran dilakukan demi mengonfirmasi berita bahwa rombongan tersebut "menelantarkan" lebih dari 100 tenaga kerja wanita Indonesia yang kebingungan di Bandara Dubai, Sabtu (6/11/2010), ketika penerbangan mereka ke Jakarta dibatalkan karena lalu lintas udara Indonesia tidak aman akibat debu vulkanik letusan Gunung Merapi. 

Jumat (17/11/2010), Kompas.com bertanya kepada Wakil Ketua Komisi V Muhidin Mohammad Said yang juga anggota Panja RUU Rumah Susun yang memimpin studi banding ke Italia. Muhidin enggan memberitahu siapa saja rombongan anggota Komisi V yang pergi ke Rusia. "Bukan kewenangan saya untuk menjawab. Kamu cek sendiri saja ke sekretariat atau tanya langsung sama pimpinan," ungkap Said. 

Siapa pimpinan rombongan ke Rusia? Informasi yang diterima Kompas.com, pemimpin rombongan studi banding ke Rusia adalah politisi Demokrat, Mulyadi. Namun, ketika dihubungi ke nomor ponselnya, justru layanan kotak suara yang menjawab. Tak sekali pun nada sambung terdengar.

Selanjutnya, Kompas.com mencoba bertanya kepada Adjie Massaid, politis Demokrat yang juga anggota Komisi V. Ia membantah kalau anggota fraksinya ada yang ikut dalam rombongan studi banding ke Rusia. 

"Memang ada anggota komisi yang ke Rusia, tapi anggota Demokrat enggak ada yang bisa ikut. Waktu itu kan lagi bencana, tuh. Jadi, yang mau pergi ke luar negeri dilarang, sedangkan yang di luar negeri disuruh pulang secepatnya," kata mantan aktor ini. Informasi makin simpang siur.

Penelusuran kembali dilakukan dengan menghubungi anggota Komisi V lainnya. Kali ini dari Fraksi PKS. Yudi Widiana mengatakan sudah mendengar berita miring mengenai rekan-rekan satu komisinya itu. Dia juga mengaku sudah berhubungan melalui Blackberry Messenger dengan rekannya yang pergi ke Rusia. Tanpa mau menyebutkan nama rekannya itu, Yudi mengatakan, rekannya mengaku bahwa rombongan mereka memang bertemu dengan rombongan TKI di bandara Dubai.

"Tapi keadaan yang diberitakan itu tidak benar. Bahkan, teman saya itu katanya sempat berbincang dengan TKI itu dengan menggunakan bahasa rakyat," katanya kepada wartawan. Ketika ditanya perihal pemimpin dan anggota rombongan ke Rusia, Yudi malah menganjurkan untuk langsung menghubungi pemimpin rombongannya.

Terbuka

Hari ini, Senin (22/11/2010), akhirnya Kompas.com berhasil menemui Mulyadi di sela-sela Rapat Paripurna pembukaan masa kerja DPR di Gedung DPR. Ia mengaku memimpin rombongan ke Rusia. Pernyataan Mulyadi menggugurkan bantahan Adjie bahwa tak ada satu pun anggota Fraksi Partai Demokrat pergi ke Rusia.

Pagi tadi, Mulyadi membantah kalau dirinya dan rombongan mengabaikan para TKW yang terdampar di Dubai. "Tidak mungkinlah, secara nalar dan logika sederhana, kami menelantarkan TKW. Jangankan orang Indonesia, bahkan orang dari negara lain, kalau kesulitan, kami akan bantu. Anggota DPR juga punya sense," katanya. 

Demi mengklarifikasi "berita Dubai", Mulyadi menyodorkan daftar nama rombongannya. Ia bahkan minta ditunjukkan siapakah anggota rombongannya yang dianggap "menelantarkan" para TKW yang tengah kebingungan di Dubai. 

Lagi-lagi, daftar nama itu menegaskan pernyataan Adjie Massaid sebelumnya. Mulyadi bukan satu-satunya politisi Partai Demokrat yang pergi ker Rusia. Dalam daftar itu ada empat anggota Fraksi Partai Demokrat yang turut serta. Mereka adalah Agus Bastian, Etha Bulo, Sonny Waplau, dan Umar Arsal. 

Saat melihat daftar nama itu, perhatian Kompas.com langsung tertuju pada nama Etha Bulo, politisi perempuan Partai Demokrat. Sebab, menurut kesaksian sejumlah "relawan Indonesia" hanya ada satu wanita dalam rombongan itu. 

Saat dihubungi Kompas.com, Senin, Etha mengaku, ia berada di antara para TKW tersebut. Ia juga mengaku menegur seorang relawan agar mengatur para TKW yang ribut. Etha-lah yang megucapkan kalimat, "Saya dari Moskow, Tugas Negara." 

Etha ada di sana, di tengah situasi gaduh para TKW yang kebingungan. Ketua rombongan, Mulyadi, membantah jika rombongannya "menelantarkan" para TKW.

Inilah daftar nama anggota Panja Rumah Susun Komisi V yang melakukan studi banding di Moskwa, Rusia, seperti disampaikan ketua rombongan, Mulyadi.

1. IR H Mulyadi dari Fraksi Partai Demokrat
2. Drs Yoseph Umarhadi MSi, MA dari Fraksi PDI-P
3. Agus Bastian SE, MM dari Fraksi Partai Demokrat
4. Etha Bulo dari Fraksi Partai Demokrat
5. Sonny Waplau dari Frasi Partai Demokrat
6. Drs Umar Arsal dari Fraksi Partai Demokrat
7. Ir Ali Wongso Halomoan Sinaga dari Fraksi Partai Golkar
8. IR Sudjadi dari Fraksi PDI-P
9. KH Abdul Hakim MM dari Fraksi PKS
10. KH Asep Ahmad Maoshul Affandy dari Fraksi PPP
11. Nur Iswanto SH, MM dari Fraksi Gerindra
12. Saleh Husin SE, MSi dari Fraksi Hanura

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Pertamina Renjana Cita Srikandi, Wujud Komitmen Majukan Perempuan Indonesia

    Pertamina Renjana Cita Srikandi, Wujud Komitmen Majukan Perempuan Indonesia

    Nasional
    Pilkada Jakarta Punya Daya Tarik Politik Setara Pilpres, Pengamat: Itu Sebabnya Anies Tertarik

    Pilkada Jakarta Punya Daya Tarik Politik Setara Pilpres, Pengamat: Itu Sebabnya Anies Tertarik

    Nasional
    Pejabat Kementan Sempat Tolak Permintaan Rp 450 Juta dan iPhone untuk SYL

    Pejabat Kementan Sempat Tolak Permintaan Rp 450 Juta dan iPhone untuk SYL

    Nasional
    Hadiri WWF 2024, Puan Tegaskan Komitmen Parlemen Dunia dalam Entaskan Persoalan Air

    Hadiri WWF 2024, Puan Tegaskan Komitmen Parlemen Dunia dalam Entaskan Persoalan Air

    Nasional
    Helikopter Presiden Iran Ebrahim Raisi Jatuh, Pemerintah RI Ucapkan Keprihatinan

    Helikopter Presiden Iran Ebrahim Raisi Jatuh, Pemerintah RI Ucapkan Keprihatinan

    Nasional
    Mulai Safari Kebangsaan, Tiga Pimpinan MPR Temui Try Sutrisno

    Mulai Safari Kebangsaan, Tiga Pimpinan MPR Temui Try Sutrisno

    Nasional
    Memulihkan Demokrasi yang Sakit

    Memulihkan Demokrasi yang Sakit

    Nasional
    Jokowi Wanti-wanti Kekurangan Air Perlambat Pertumbuhan Ekonomi hingga 6 Persen

    Jokowi Wanti-wanti Kekurangan Air Perlambat Pertumbuhan Ekonomi hingga 6 Persen

    Nasional
    Keberhasilan Pertamina Kelola Blok Migas Raksasa, Simbol Kebangkitan untuk Kedaulatan Energi Nasional

    Keberhasilan Pertamina Kelola Blok Migas Raksasa, Simbol Kebangkitan untuk Kedaulatan Energi Nasional

    Nasional
    Momen Jokowi Sambut Para Pemimpin Delegasi di KTT World Water Forum

    Momen Jokowi Sambut Para Pemimpin Delegasi di KTT World Water Forum

    Nasional
    Buka WWF Ke-10 di Bali, Jokowi Singgung 500 Juta Petani Kecil Rentan Kekeringan

    Buka WWF Ke-10 di Bali, Jokowi Singgung 500 Juta Petani Kecil Rentan Kekeringan

    Nasional
    Klarifikasi Harta, KPK Panggil Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta

    Klarifikasi Harta, KPK Panggil Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta

    Nasional
    Kematian Janggal Lettu Eko, Keluarga Surati Panglima TNI hingga Jokowi, Minta Otopsi dan Penyelidikan

    Kematian Janggal Lettu Eko, Keluarga Surati Panglima TNI hingga Jokowi, Minta Otopsi dan Penyelidikan

    Nasional
    Presiden Joko Widodo Perkenalkan Presiden Terpilih Prabowo Subianto di Hadapan Tamu Internasional WWF Ke-10

    Presiden Joko Widodo Perkenalkan Presiden Terpilih Prabowo Subianto di Hadapan Tamu Internasional WWF Ke-10

    Nasional
    Hadiri Makan Malam WWF Ke-10, Puan Disambut Hangat Jokowi sebagai Penyelenggara

    Hadiri Makan Malam WWF Ke-10, Puan Disambut Hangat Jokowi sebagai Penyelenggara

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

    Terpopuler

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com