Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penarikan Pasukan dari Afganistan Tanda Kegagalan Amerika Serikat

Kompas.com - 22/11/2010, 04:34 WIB

KABUL, MINGGU - Kelompok pejuang Taliban bersumpah akan terus melakukan perlawanan terhadap pasukan militer Amerika Serikat beserta para negara koalisinya untuk memaksa mereka segera hengkang dan meninggalkan Afganistan sebelum tahun 2014.

Penyikapan itu dilontarkan Taliban menyusul rencana AS, yang disampaikan sebelumnya oleh Presiden Barack Obama, menarik seluruh pasukannya di sana hingga tahun 2014 untuk kemudian secara bertahap digantikan posisinya oleh pasukan keamanan Afganistan.

Selain mengancam, kelompok Taliban juga menyebut keputusan itu sebagai ”tanda kegagalan” Pemerintah AS di Afganistan. Pemerintah AS dinilai gagal meyakinkan negara sekutunya untuk membantu menambah jumlah pasukan yang diperlukan di sana pasca-beberapa kali kekalahan mereka di Afganistan.

Pernyataan dan ancaman itu disampaikan Taliban lewat juru bicaranya, Zabihullah Mujahid, melalui surat elektronik (e-mail). Dalam e-mail yang sama, Mujahid menyebut bahwa negara-negara anggota NATO tidak akan pernah mampu membentuk satu pun pemerintahan yang stabil di Afganistan, bahkan hingga batas waktu penarikan pasukan yang telah mereka tetapkan.

”Kami (Taliban) tidak akan tinggal diam walau semalam saja hingga tujuan kami membentuk pemerintahan yang merdeka terpenuhi. Rencana itu menunjukkan Pemerintah AS gagal meyakinkan negara koalisinya untuk memberi tambahan bantuan pasukan (ke Afganistan). Hal itu tentu saja berita baik untuk masyarakat Afganistan dan seluruh pencinta kebebasan di dunia ini. Sekaligus sebagai tanda kegagalan Pemerintah AS,” ujar Mujahid dalam e-mail-nya itu.

Ditambahkan pula dalam pesan itu, sepanjang sembilan tahun terakhir pasukan AS dan koalisinya gagal mendirikan sistem pemerintahan apa pun di Kabul. Kegagalan itu dipastikan juga akan terus dialami pada masa mendatang. Taliban juga menyebut bahwa pasukan asing telah dikutuk menemui kegagalan di tempat yang sama, seperti juga dialami para pendahulu mereka sebelumnya.

Mujahid lebih lanjut dalam e-mail-nya itu sama sekali tidak menyinggung soal tawaran Presiden Afganistan Hamid Karzai yang mereka tolak, yang meminta adanya proses pembicaraan damai dan rekonsiliasi sesegera mungkin. (AP/Reuters/dwa)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com