KOLOMBO, KOMPAS.com - Presiden Sri Lanka, Mahinda Rajapakse, Jumat, dilantik untuk masa jabatan kedua dan ia berjanji akan menghidupkan kembali ekonomi setelah puluhan tahun konflik etnik.
Rajapakse, yang berusia 65 tahun Kamis, dilantik di panggung terbuka di luar kantornya yang menghadap Samudra India, dalam satu acara yang disiarkan televisi secara nasional yang termasuk parade militer oleh ribuan tentara. Keamanan sangat ketat untuk acara di ibu kota Kolombo itu, 10 bulan setelah kemenangan presiden itu dalam pemilihan presiden Januari.
Rajapakse menyerukan diselenggarakan pemilu dua tahun lebih cepat untuk menggunakan dukungan yang kuat terhadapnya setelah kemenangan militer tahun lalu dalam perang saudara puluhan tahun melawan pemberontak Macan Tamil. Mahkamah Agung memutuskan bahwa pelantikannya harus ditunda sampai ulang tahun kemenangannya dalam pemilihan presiden pertama November 2005.
Rajapakse memulai mandat barunya dalam satu posisi kuat yang belum pernah terjadi sebelumnya setelah satu perubahan konstitusi dua tahun lalu yang memperpanjang lebih jauh kekuasaan-kekuasaan eksekutifnya.
Dengan popularitas pribadinya yang masih tinggi, para anggota keluarga berada dalam jabatan-jabatan penting pemerintah, oposisi pecah dan pesaing politik beratnya di penjarakan, kekuasaan presiden tersebut atas republik pulau itu tampak lengkap. Dengan mengabaikan kecemasan-kecemasan yang disuarakan oleh negara-negara seperti Amerika Serikat bahwa kekuasaaanya itu menimbulkan ancaman terhadap demokrasi Sri Lanka , Rajapakse menegaskan mereka perlu membangun kembali negara itu.
Dengan tekadnya untuk menjadikan Sri Lanka "keajaiban Asia," ia mengungkapkan serangkaian proyek prasarana termasuk pembangunan pelabuhan senilai 1,5 miliar dollar AS di kota Hambantota, Sri Lanka selatan yang ia buka Kamis. "Ketika saya mulai berkuasa saya menjanjikan satu perdamaian yang dapat dihormati dan satu Sri Lanka yang baru. Saya memegang janji saya dan membangun sebuah negara baru," kata Rajapakse pada pembukaan acara itu.
Kendatipun akan terus mengusahakan pembangunan, ia tidak menghiraukan usaha-usaha Barat yang mengaitkan bantuan dan investasi dengan hak asasi manusia dan berpaling ke negara-negara seperti Iran, Libya dan China untuk meminta bantuan. Rajapakse juga menolak tuduhan-tuduhan bahwa tentara mungkin bertanggung jawab atas kematian para warga sipil dalam serangan akhir terhadap pemberontak Macan Tamil dan menolak imbauan penyelidikan kemungkinan kejahatan-kejahatan perang.
Bank sentral memperkirakan ekonomi Sri Lanka akan tumbuh 8 persen tahun 2010 naik dari 3,5 persen tahun lalu dan Rajapakse berjanji akan melipat gandakan Produk Domestik Bruto per kapita menjadi 4.000 dollar pada akhir masa jabatan keduanya tahun 2016. Selain sebagai presiden dan panglima militer, Rajapakse adalah menteri keuangan, pelabuhan dan penerbangan dan jalan raya.
Saudara kandungnya Chamal adalah ketua parlemen, adiknya Bsil adalah menteri pembangunan ekonomi dan saudara lainnya Gotabhaya adalah menteri pertahanan.
Pesaing politik utama Rajapakse, mantan panglima militer Sarath Fonseka, kini sedang menjalani hukuman penjara 30 bulan setelah pengadilan militer memutuskan ia bersalah melanggar peraturan militer. Fonseka, yang juga menghadapi kasus-kasus pidana ditahan segera setelah usahanya gagal untuk mengalahkan Rajapakse dalam pemilihan presiden Januari lalu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.