Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jumlah Pengunjung Keraton Yogya Turun

Kompas.com - 18/11/2010, 18:55 WIB

YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Erupsi Gunung Merapi berdampak pada terpuruknya kunjungan wisatawan ke semua museum di DI Yogyakarta atau DIY. Jumlah kunjungan museum ke Keraton Yogyakarta turun hingga 90 persen. Museum budaya Ullen Sentalu dan Museum Gunung Merapi di Kaliurang tutup hingga kondisi Gunung Merapi dinyatakan aman.

Ketua Badan Musyawarah Museum DIY Thomas Haryonagoro yang juga pemilik Museum Ullen Sentalu mengatakan, pariwisata DIY masih terisolasi akibat erupsi Gunung Merapi. Meskipun Museum Ullen Sentalu rusak akibat abu vulkanik, semua koleksi museum sudah berhasil diselamatkan sebelum pemerintah menetapkan status Awas terhadap Gunung Merapi.

Menurut Thomas, bangunan museum tertutup abu vulkanik setebal 10 sentimeter. Kerusakan lain belum bisa diprediksi karena wilayah Kaliurang masih dinyatakan sebagai zona berbahaya. "Kami sempat membatalkan beberapa rencana jadwal kunjungan ke museum," kata Thomas, Kamis (18/11/2010).

Tak hanya di zona rawan bahaya, kunjungan museum di Kota Yogyakarta pun terpuruk. Petugas Pengelola Museum Keraton Yogyakarta Brahmana menambahkan, jika jumlah wisatawan asing per hari biasanya 300-400 orang, maka jumlahnya kini turun menjadi 80 orang. Jumlah wisatawan domestik juga turun dari 1.500-1.800 orang per hari menjadi 100 orang.

Penurunan jumlah wisatawan sudah mulai terasa sejak kali pertama erupsi terjadi di Gunung Merapi. Hal ini semakin diperparah ketika Bandara Adisutjipto juga ditutup bagi jalur penerbangan komersial. Padahal, baik wisatawan lokal maupun asing biasanya membanjiri Keraton Yogyakarta pada musim liburan jelang akhir tahun, seperti bulan November dan Desember.

Menurut Brahmana, kunjungan dari siswa sekolah dibatalkan karena orangtua khawatir dengan perkembangan kondisi Gunung Merapi. Mereka merasa was-was setelah menyaksikan pemberitaan terkait bencana Gunung Merapi.

Meskipun jumlah pengunjung turun drastis, pengelola Museum Keraton Yogyakarta tetap memberikan pelayanan seperti hari biasa. "Tiap akhir pekan, pertunjukan tari, gamelan, hingga wayang kulit tetap digelar. Kualitas pelayanan tidak berkurang. Kami berharap pariwisata DIY bisa segera pulih," tambah Brahmana.  

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com