KOBE, KOMPAS.com — Untuk mengunjungi Kobe, kota tua di wilayah Kanzai, yang letaknya di sebelah barat Jepang, atau berjarak hampir 2,5 jam dari Tokyo, Wakil Presiden Boediono sempat disarankan tidak menggunakan jas dan dasi. Alasan Duta Besar RI di Jepang, Muhammad Lutfi, Senin (15/11/2010) kemarin, karena orang-orang Jepang pada periode tertentu tidak berbusana secara formal.
Oleh sebab itu, selama menuju Kobe, Wapres tidak menggunakan jas dan dasi, tetapi hanya menggunakan jaket abu-abu. Dasinya cuma dikantongi saja. "Namun, nanti kalau tiba di Kobe dan bertemu dengan Wakil Gubernur Hyogo, sebaiknya Pak Wapres menggunakan jasa dasi," tambah Lutfi lagi.
Mendengar saran Lutfi, Wapres, kemarin hanya berkomentar singkat, "Saya ikuti saran Pak Dubes saja. He-he-he...."
Sekarang ini, dalam perjalanan dengan angkutan massal, yakni kereta supercepat Shinkanzen ke Kobe, Wapres hanya menggunakan jaket dan tanpa dasi. Di kereta supercepat Shinkanzen Nozomi 17 itu, Wapres dan Ny Herawati duduk di kursi nomor satu dan dua di Gerbong 10. Di sisi duduk Lutfi bersama istrinya Bianca Adinegoro. Di belakang Wapres dan Lutfi berjejer ke belakang para menteri dan pejabat lainnya.
Pada pukul 11.30 siang waktu setempat, kereta Shinkanzen yang membawa rombongan Wapres mendarat di Stasiun Shin-Kobe. Wapres mengganti jas hitamnya, tetapi tetap tanpa dasi. Sebab, Wapres hanya makan di siang di ANA Crowne Plaza Hotel sebelum menuju Disaster Reduction & Human Renovation Institution (DR-HRI). (Suhartono dari Kobe, Jepang)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.