Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kantor Polisi Diserbu, 18 Orang Tewas

Kompas.com - 12/11/2010, 02:45 WIB

KARACHI, KOMPAS.com - Gerilyawan yang bersenjatakan senapan dan bom truk menghancurkan kantor polisi di kota terbesar Pakistan, Karachi, Kamis (11/11/2010).

Akibatnya, 18 orang tewas dan sekitar 100 orang luka-luka. Seorang pejabat pemerintah mengatakan, sekelompok militan melepaskan tembakan terlebih dulu sebelum meledakkan bom.

Katanya, serangan itu setara dengan penyerbuan yang menewaskan 60 orang di hotel bintang lima Marriott di Islamabad, September 2008.

Taliban Pakistan mengklaim bertanggung jawab atas serangan terhadap pasukan keamanan pemerintah di Karachi, kota berpenduduk 16 juta jiwa di wilayah selatan yang jauh dari pangkalan gerilyawan tersebut di Pakistan baratlaut.

Karachi adalah ibukota ekonomi Pakistan, tempat pasar saham dan pelabuhan Laut Arab serta perbekalan NATO berlabuh untuk kemudian dikirim dengan truk melalui jalan darat ke Afghanistan untuk menunjang 150.000 prajurit asing pimpinan AS yang memerangi Taliban Afghanistan.

Sejumlah saksi dan polisi mengatakan, bangunan Departemen Penyelidikan Kejahatan (CID) kepolisian itu roboh dan memerangkap orang-orang dalam reruntuhan.

Seorang wartawan AFP melihat puluhan kendaraan hancur dan rusak setelah serangan itu, sementara petugas penyelamat mengusung korban ke dalam ambulans.

"Bangunan itu hancur sepenuhnya. Saya bisa melihat lubang sedalam 15 kaki (lima meter). Beberapa rumah juga rusak parah," kata pejabat senior kepolisian Tariq Razzaq Dharejo kepada AFP.

Salahuddin Babar Khattak, kepala kepolisian Provinsi Sindh, yang ibukotanya Karachi, mengatakan, 18 orang tewas dan penyerang membobol barisan keamanan di kantor polisi itu dengan memberondongkan tembakan ke arah polisi.

Gedung CID itu untuk menahan militan, katanya, namun tidak ada tersangka penting pada saat serangan itu dilakukan.

Pemboman di Karachi itu terjadi kurang dari sepekan setelah serangan bom bunuh diri di sebuah masjid yang dipadati jamaah menewaskan 68 orang di Pakistan baratlaut.

Pakistan mendapat tekanan internasional yang meningkat agar menumpas kelompok militan di wilayah baratlaut dan zona suku di tengah meningkatnya serangan-serangan lintas-batas gerilyawan terhadap pasukan internasional di Afghanistan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com