Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menahan Minat Pelesir ke Luar Negeri

Kompas.com - 09/11/2010, 03:45 WIB

RATNA SRI WIDYASTUTI

Fasilitas dan sejumlah kemudahan membuat berwisata ke luar negeri menjadi pilihan yang kian menarik minat. Alhasil, pelesiran warga Indonesia ke luar negeri pun meningkat. Kecenderungan ini terbaca dari tren pertumbuhan kunjungan ke negeri jiran dan hasil jajak pendapat Kompas.

Selama tahun 2009, penduduk Indonesia yang berwisata ke negeri tetangga, seperti Malaysia, Singapura, Thailand, dan Filipina, meningkat 30 persen, dari 3,38 juta orang menjadi 4,41 juta orang.

Unsur kenyamanan, keamanan, dan kebersihan mampu menepis harga akomodasi yang mahal sebagaimana tecermin dari jajak pendapat Kompas.

Berbagai fasilitas pendukung dan baiknya sarana transportasi juga membuat obyek-obyek wisata yang ditawarkan di luar negeri mudah dicapai. Apalagi dengan perkembangan teknologi komunikasi saat ini, pengaturan transportasi, seperti pemesanan tiket dan akomodasi lainnya, bisa dipesan melalui internet.

Berbagai kelemahan yang ada di obyek-obyek wisata domestik juga turut mendorong besarnya minat sebagian besar responden (50,8 persen) berlibur ke luar negeri, terutama jika biaya yang dibutuhkan sama.

Enam dari 10 responden mengaku rutin pergi liburan bersama keluarganya satu hingga dua kali dalam setahun. Umumnya, setiap keluarga menganggarkan hingga Rp 3 juta per tahun untuk keperluan liburan ke obyek wisata domestik ataupun mancanegara.

Dari jajak pendapat Kompas yang dilakukan di sepuluh kota besar di Indonesia diketahui, kunjungan ke luar negeri umumnya (35,9 persen responden) bertujuan untuk melihat pemandangan, baik pegunungan maupun lautan.

Tujuan lainnya, untuk menyaksikan budaya, sejarah, bangunan yang berbeda (26,5 persen), dan berbelanja (18,8 persen). Padahal, Indonesia sendiri dikenal memiliki koleksi pemandangan gunung dan lautnya yang indah serta keanekaragaman budaya dan sejarah dari ujung Sabang hingga Merauke.

Belum optimalnya pengembangan kepariwisataan dalam negeri juga diamini responden. Upaya pemerintah pusat ataupun pemda belum memadai dalam mengembangkan kepariwisataan dalam negeri.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com