YANGON, KOMPAS.com - Dua partai oposisi Myanmar, Jumat (5/11), menuduh kelompok politik yang mewakili rezim militer menipu dan mengancam para pemilih menjelang pemilu pertama negara itu dalam dua dasawarsa terakhir.
Partai Demokrat (Myanmar) dan Kekuatan Demoktik Nasional (NDF) mengeluh bahwa Partai Uni Solidaritas dan Pembangunan (USDF) secara tidak sah mendahului pemungutan suara untuk pemilu yang baru akan digelar Minggu (7/11). Ketua Partai Demokrat, Thu Wa, mengemukakan kepada AFP, partainya telah mengirim surat kepada Komisi Pemilihan di ibu kota Naypyidaw yang mengutarakan tuduhan-tuduhan itu, sementara NDF membuat tuduhan-tuduhan yang sama tetapi belum mengajukan protes resmi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.