Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

800 Siswa Belajar di Pengungsian

Kompas.com - 03/11/2010, 19:45 WIB

BOYOLALI, KOMPAS.com - Sebanyak 800 siswa sekolah dasar di lereng Gunung Merapi di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, mengikuti kegiatan belajar mengajar di tempat pengungsian di Desa Samiran, Kecematan Selo, Rabu (3/11/2010).

Ratusan siswa SD tersebut mengikuti belajar mengajar di Desa Samiran tersebut berasal dari sekolah di Desa Klakah dan Jrakah, sedangkan anak-anak Tlogolele tidak ada karena mereka harus mengungsi di kecamkatan Sawangan, Magelang.

Menurut Kepala Unit Pelaksana Teknis Pendidikan Dasar dan Luar Sekolah (UPT Dikdas/LS) Kecamatan Selo, Sumarno, 800 siswa tersebut dari delapan sekolah dasar dan lima taman kanak-kanak, kecuali di Tlogolele.

"Sebanyak 800 siswa dari 1.224 siswa yang mengikuti kegiatan belajar mengajar. Anak-anak lainnya masih enggan masuk sekolah dimungkikan karena masih trauma akibat bencana Merapi ini," kata Sumarno.

Menurut dia, Para siswa yang mengikuti kegiatan belajar memang banyak kendala, di antaranya para guru masih kesulitan mengajak siswanya. Sehingga, belum semuanya dapat mengikuti kegiatan ini.

Siswa dalam kegiatan tersebut diberikan belajaran ekstra kulikuler dan akademik. Pelajaran dimulai pada pukul 13.00 WIB.

Ia menjelaskan, siswa juga diberikan bantuan berupa alat tulis, buku, tas dan seragam sekolah untuk menunjang kegiatan belajar mengajar selama dalam pengungsian.

Menurut dia, kegiatan belajar mengajar darurat tersebut akan berjalan sampai waktu yang tidak ditentukan, hingga kondisi Gunung Merapi sudah dinyatakan aman.

Sementara kegitan belajar mengajar juga dilakukan untuk siswa yang mengungsi di Kecamatan Cepogo.

Menurut Tugimin, guru olahraga SDN 2 Wonodoyo Cepogo Boyolali, pihaknya mendatangi siswanya yang berada di tempat pengungsian di Cepogo, sekedar memberikan pelajaran.

Sementara 30 siswa yang sedang asyik bermain langsung berbaris rapi di bawah pohon beringin yang berada tepat di tengah halaman kantor Kecamatan Cepogo.

Salah satu siswa kelas 5 SDN 2 Wonodoyo, Agung, menyatakan senang dengan kedatangan bapak dan ibu gurunya ke tempat pengungsian.

Dia mengaku seluruh alat-alat sekolah tidak dibawa ke tempat pengungsian. "Saya di sini sudah bosan tidak bisa sekolah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com