Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tentara NATO Sita 24 Ton Bahan Bom

Kompas.com - 02/11/2010, 13:28 WIB

KABUL, KOMPAS.com - Tentara Afganistan dan asing telah menyita hampir 24 ton nitrat amoniak, bahan penting dalam pembuatan bom rakitan yang digunakan gerilyawan terhadap pasukan pemerintah dan internasional.

Meskipun penemuan tempat penyembunyian material yang digunakan untuk membuat bom itu bukan hal baru, tetapi itu merupakan penemuan terbesar sejak bahan kimia tersebut dilarang awal tahun ini. Agustus lalu, polisi Afganistan menemukan 17 ton nitrat amoniak. Bom-bom di tepi jalan buatan sendiri termasuk di antara persenjataan paling aktif yang digunakan Talibam dan kelompok gerilyawan lain.

Menurut icasualties.org, laman internet independen yang mengawasi korban tentara asing, bom di tepi jalan, atau bom rakitan, menjadi penyebab sekitar 60 persen kematian tentara asing dalam tiga tahun terakhir. Jumlah seluruh tentara asing yang tewas di Afghanistan sejak Taliban digulingkan tahun 2001 sebanyak 2.180 orang. Tahun ini jauh lebih mematikan dengan 620 kematian, lebih dari separuh dari jumlah itu tewas akibat bom rakitan.

Tempat penyembunyian itu ditemukan dalam sebuah pabrik oleh tentara Pasukan Penjaga Perdamaian Internasional (ISAF) pimpinan NATO ketika mereka membersihkan sebuah pasar yang digunakan oleh gerilyawan sebagai pusat logistik di Provinsi Helmand di Afganistan selatan pada akhir pekan, kata ISAF.

Lebih dari 15 gerilyawan tewas dalam bakutembak yang berlangsung sepanjang Sabtu malam hingga Minggu di kota Khan Neshin di distrik Reg di Helmand.

Bersama dengan nitrat amonium, yang cukup untuk membuat 2.000 bom itu, tentara juga menemukan 40 kilogram candu dan 2.000 kilogram bahan kimia yang digunakan untuk mengubah candu menjadi heroin.

Afganistan menghasilkan sekitar 90 persen candu dunia, sekitar dua pertiga dari jumlah itu datang dari Helmand. Tempat penyembunyian itu seluruhnya hancur, kata ISAF.

Pemerintah Presiden Hamid Karzai telah melarang penggunaan, produksi, penyimpanan atau penjualan nitrat amoniak, biasa digunakan sebagai rabuk, awal tahun ini.

Penggunaan bahan itu dalam bom tepi jalan meluas ketika Taliban keluar dari benteng pertahanan mereka di bagian selatan dan timur Afganistan dalam beberapa tahun belakangan, khususnya ke utara yang biasanya tenang, tempat kantung-kantung perlawanan telah timbul. Penemuan dan pembersihan bom seperti itu merupakan tugas sangat teliti dan menghabiskan waktu bagi tentara asing dan Afganistan, dengan bom sering disembunyikan dengan pintar di jalan yang jelek, dasar sungai yang kering atau bahkan di bawah jalan aspal. Warga sipil juga sering jadi korban bom itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com